Kisah Marselina Kurniawati: Saat Orang Miskin Jatuh Sakit

Baca Juga

Mendengar kabar bahwa Pemkab siap membantu biaya operasi, pihak keluarga pun segera memberangkatkan Wati ke Bali. Maklum penyakitnya kian ganas.

Pada 2 Juli 2015, Wati pun diberangkatkan. Saat itu, ia didampingi ibunya serta seorang anggota keluarga lain. Sementara itu, pihak keluarga lainnya bertanggung jawab mengurus semua perlengkapan administrasi sesuai permintaan Pemkab Matim.

Keberangkatan Wati bersama dua pendampingnya ke Bali menguras duit yang lumayan besar untuk ukuran keluarga mereka.

Saat sampai di Bali pada 4 Juli 2015, Watin bersama kedua pendampingnya pun langsung menuju ke Rumah Sakit Sanglah.

Namun, di sisi lain, kabar pencarian dana untuk membiayai operasi semakin tidak pasti. Servas, sepupu Wati yang mengurus administrasi selalu dianjurkan oleh Pemkab Matim untuk tetap sabar dan menunggu. Padahal, seluruh kelengkapan administrasi telah dipenuhi pihak keluarga.

Hampir sebulan berlalu, janji Pemkab Matim tetap tinggal janji. Kepastian akan dicairkannya dana bantuan pun semakin tidak jelas. Pihak keluarga mulai cemas. Sementara itu, kondisi Wati semakin memprihatinkan.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini