FLORESA.CO – Survei Populi Centre menempatkan Benny Kabur Harman (BKH) sebagai salah satu bakal calon yang kuat dalam pemilihan gubernur NTT tahun 2018.
Survei yang dilakukan pada 21-29 Juli 2017 dengan jumlah responden 800 orang itu menempatkan BKH pada urutan kedua dengan tingkat elektabilitas 12,4%.
Tetapi langkah politikus Demokrat ini tidak mudah. Jumlah kursi Demokrat di DPRD NTT hanya 8 kursi. Belum cukup untuk mengusung Beni sebagai calon gubernur.
Artinya, Demokrat perlu menggaet partai lainnya. Sejauh ini, diklaim sudah ada dua kelompok koalisi yang sudah terbentuk dalam rangka pilgub NTT.
BACA:Koalisi Pilgub NTT Sudah Mulai Terbentuk,Begini Formasinya
Kedua koalisi tersebut adalah Nasdem-Golkar yang mengusung Jacky Uli dan Melkiades Laka Lena sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.
Koalisi kedua adalah Gerindra-PAN yang mengusung Esthon Foenay sebagai calon gubernur dan Christian Rotok sebagai calon wakil gubernur.
Bisa saja masih ada partai lain yang akan digaet untuk bergabung dalam dua poros yang sudah terbentuk ini. Karena meskipun jumlah kursi mereka sebenarnya sudah cukup untuk mengusung satu pasangan calon, tetapi dikabarkan elit dua koalisi ini masih bergeriliya mencari mitra koalisi baru.
Dan partai-partai yang belum membentuk poros koalisinya adalah PDI-P (10 kursi), Demokrat (8 kursi), Hanura (5 kursi),PKB (5 kursi) dan PKPI ( 3 kursi) dan PKS (2 kursi). Di atas kertas, partai-partai ini maksimal bisa mebentuk dua koalisi untuk bisa mengusung satu pasangan calon. Satu koalisi minimal berjumlah 13 kursi.
Dari antara partai-partai yang belum membentuk koalisi ini, Demokrat punya peluang untuk menggaet Hanura,PKB,PKPI dan PKS. Di sisi lain, empat partai ini juga tentu menjadi incaran PDI-P karena PDI-P minimal butuh tiga kursi lagi untuk bisa mengusung satu pasangan calon.
Hanura, PKB dan PKPI pun bisa saja membetuk poros sendiri. Bila poros ini terbentuk, maka ini manjadi ancaman kepada Demokrat sekalaigus PDI-P. Kecuali kalau keduanya bisa berkoalisi.
Ini menjadi tantangan berat BKH dan timnya untuk bisa mendapatkan minimal Hanura atau PKB atau PKPI dan PKS. Tentu BKH akan belajar banyak dari Pilgub NTT tahun 2008 dimana dia gagal mencalonkan diri karena tidak mendapatkan mitra koalisi yang cukup. Keledai saja tidak mau jatuh ke lubang yang sama, apalagi politikus.
PT/Floresa