Ruteng, Floresa.co – Kondisi Anastasia Ninda, gadis asal Bere, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai sungguh memprihatinkan. Sejak 2010, ia menderita sakit.
Ditemui Floresa.co di lobi kantor Bupati Manggarai, Selasa, 17 April 2018, gadis 24 tahun yang disapa Anas itu sesekali mengusap pipih kirinya. Tampak hidungnya membengkak hingga mata kirinya menonjol keluar.
Lubang hidung bagian kirinya sudah tertutup sedangkan lubang hidung kanannya masih tampak normal meskipun keseluruhan area hidung hingga mata kirinya membengkak.
“Saya sudah tidak bisa bernafas menggunakan hidung,” katanya dengan suara yang tidak terucap jelas.
“Kalau bernafas, harus lewat mulut,” jelasnya lagi.
Ia menuturkan, kondisi wajahnya normal sejak lahir. Namun kondisi itu berubah sejak tahun 2010 lalu.
“Tahun 2010 saya sakit flu. Hidung tersumbat dan kepala sakit. Saya korek-korek hidung pakai jari tangan, tiba-tiba keluar darah lewat hidung. Kemudian hidung terus membesar seperti sekarang ini,” tuturnya.
Anas terlahir dari keluarga tak mampu. Ayahnya telah meninggal dunia tahun 2013 lalu. Ibunya yang sudah lanjut usia harus bersusah payah menghidupi Anas dan keempat saudaranya.
Dengan kondisi serba terbatas itu, Anas hanya mencoba pengobatan non medis. “Saya dirawat oleh beberapa orang. Ada pendoa, ada juga dukun. Tapi tidak sembuh. Mau ke rumah sakit, tidak ada uang,” tuturnya.
Beberapa waktu lalu, ia didatangi Pastor Paroki Beokina, Romo Robi, Pr. Romo Robi mengarahkan Anas untuk pergi ke Pusat Rehabilitasi Santo Damian Cancar.
“Mungkin Santo Damian bisa membantu,” ujar Anas meniru Romo Robi.
Ia pun mendatangi Pusat Rehabilitasi Santo Damian Cancar. Namun tempat yang didirikan Suster Virgula itu, tidak bisa menangani Anas.
Salah seorang petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai yang diperbantukan di Santo Damian, Ferdinandus Jelalu, membantu Anas untuk mendapatkan bantuan Pemkab setempat.
“Saya hanya berusaha membantu. Mungkin ada yang bisa dilakukan oleh Pemkab untuk membantu menyembuhkan adik ini,” ujar Ferdi saat mendampingi Anas di kantor Bupati Manggarai.
EYS/FLORESA