ReportasePeristiwaJalan Sering Putus Akibat Longsor, BPBD Matim Diminta Petakan Daerah Rawan Bencana

Jalan Sering Putus Akibat Longsor, BPBD Matim Diminta Petakan Daerah Rawan Bencana

Borong, Floresa.co – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) – Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya akhir Maret lalu membuat beberapa titik di ruas jalan Legurlai-Lempang Paji-Lengko Elar-Watu Nggong mengalami longsor hebat.

Kendaraan pun belum bisa melintas di jalur itu hingga kini.

Titik longsor yang paling parah salah satunya terjadi di Gorong, Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar. Di titik itu, seluruh badan jalan tertimbun tanah, batu, serta pohon tumbang sehingga arus lalu lintas di jalur Lengko Elar menuju Wato Nggong macet total.

Warga sekitar mencoba membersihkan lokasi longsor dengan menebang kayu-kayu yang memenuhi badan jalan.

Namun, pembersihan longsor secara manual itu tidak efektif, karena material cukup banyak sehingga harus menggunakan alat berat.

Anton Dergong, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matim melaporkan, pihaknya membersihkan longsor di Gorong pada 7 April lalu.

Namun, usai dibersihkan, terjadi longsor lagi di titik tersebut pada 7 April malam akibat hujan lebat yang mengguyur selama 4 hingga 5 jam.

“Digusur pada tanggal 7 April, namun malamnya longsor lagi,” ungkap Dergong kepada Floresa.co, Jumat 15 April 2016.

Ia mengatakan, pihaknya baru membersihkan kembali jalan di titik itu pada 12 hingga 13 April lalu.

Menanggapi sering putusnya sejumlah jalan di kabupaten Matim akibat longsor, Erik Jumpar, Ketua Forum Pemuda Peduli Manggarai Timur (FP2-Maritim) meminta BPBD memetakan daerah rawan longsor.

Menurutnya, pemetaan perlu agar pemerintah siaga menanggulangi bencana alam. Selain itu, jelasnya, hal ini penting untuk meminimalisasi efek bencana alam.

“BPBD selaku instansi yang menangulangi bencana, tentu sangat urgen melakukan pemetaan dini untuk mendeteksi daerah-daerah rawan bencana,” katanya kepada Floresa.co di Ruteng.

Selain itu, jelas Erik, upaya jangka panjangnya adalah pemerintah aktif melarang warga melakukan penebangan liar terhadap pohon-pohon di sekitar jalan, sembari terus mengkampanyekan kegiatan menanam pohon. (Ardy Abba/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA