Borong, Floresa.co – Firman de Morin membantah bertemu Bupati Manggarai Timur, Yoseph Tote untuk membicarakan proses hukum dugaan korupsi proyek pembangunan gedung inspektorat daerah itu.
Pada Senin 9 Januari kemarin Firman yang menjadi konsultan pengawas pada proyek senilai Rp 2 miliar itu menggelar pertemuan dengan Tote di kantor bupati di Lehong.
Firman mengatakan ia datang menemui bupati untuk melaporkan proyek lain yaitu pembangunan rumah murah.
“Bagaimana itu Floresa, saya dituding diam-diam ketemu bupati, ngomong pembangunan inspektorat lagi,” ujar Firman kepada Floresa.co melalui sambungan telepon Selasa, 10 Januari 2017 pagi.
Ia melanjutkan, dirinya dipercaya menjadi pengembang untuk mengerjakan pembangunan rumah murah di Borong, tepatnya di Peot.
“Saya ini dipercayakan oleh pihak swasta untuk membangun perumahan di Borong,” katanya.
Karen itulah, katanya, dirinya melaporkan pembangunan rumah murah itu kepada Tote.
Firman keberatan dengan beberapa bagian dalam berita Floresa.co berjudul “Bupati Tote Sibuk Urus Kasus Dugaan Korupsi”. Dalam berita ini disebutkan antara lain Tote menggelar pertemuan dengan Firman setelah pada pekan lalu Firman diperiksa oleh Kejaksaan terkait proyek pembangunan gedung inspektorat.
“Kalau ditulis saya diperiksa oleh Kejaksaan, oke. Saya tidak persoalkan,” ujarnya.
Ia menegaskan, dirinya bertemu dengan Tote pada Senin kemarin untuk melaporkan secara resmi terkait proyek pembangunan rumah murah yang merupakan bagian dari program sejuta rumah dari Presiden Joko Widodo itu.
Soal pemeriksaan oleh Kejaksaan, menurutnya Laurensius Loni yang melaporkan itu ke bupati selaku atasannya.
Senin kemarin memang Laurens bersama sejumlah SKPD menggelar pertemuan dengan bupati Tote sebelum bertemu dengan Firman.
“Dia (Laurens Loni ) sudah lapor kepada bupati. Kalau kami urusannya dengan Laurens Loni. Termasuk dokumen-dokumen, kami urusannya dengan Laurensius Loni,” katanya. (Ronald Tarsan/Floresa)