Borong, Floresa.co – Senin, 24 September 2018 sekitar pukul 10.00 Wita, 21 guru THL yang belum menerima gaji mendatangi kantor Bupati Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mereka hendak bertemu Plt Sekda Fansi Jahang untuk menanyakan kepastian pembayaran gaji yang dijanjikan Bupati Yosep Tote melalui Jahang beberapa waktu lalu.
Pada 4 September 2018 lalu, Bupati Tote menyurati Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Frederika Soch untuk membayar gaji guru THL sebelum 15 Setember 2018.
Janji Bupati Tote yang dilanjutkan dengan surat perintah kepada Kadis Soch itu belum terwujud. Hingga lewat dari waktu yang ditentukan Bupati, Kadis Soch tak merespon.
Bahkan Kadis Soch pun memolak untuk ditemui para guru THL yang berusaha menuntut hak-haknya.
“Selama ini kami sudah berusaha untuk bertemu ibu Kadis PK (Ika Soch). Tapi beliau tidak perna ada waktu mau bertemu kami,” kata guru-guru itu.
Baca juga:
-
Guru THL: Tudingan Kadis PK Matim Terkait Pencurian Stempel Hoaks
-
Guru THL di Matim yang Belum Terima Gaji Diminta Bersabar
-
Kadis PK Matim Abaikan Perintah Bupati untuk Bayar Gaji Guru THL
-
Guru THL di Matim: Dipecat dan Diancam Setelah Komentar di Grup WA
Jangankan bertemu untuk membicarakan nasib para guru, bersalaman saat berpapasan pun ditolak sang Kadis.
“Tadi sempat bertemu, saat beliau mau ikut rapat. Ketika kami mau jabat tangan, ibu Kadis menolak,” ujar seorang guru.
Saat menolak bersalaman, Kadis Ika Soch sempat menantang para guru. “Dia bilang, ‘silahkan kalian mau lapor saya ke mana lagi’ sambil berlalu meninggalkan kami,” kata seorang guru meniru ucapan kadis PK.
Tak hanya para guru yang ditolak Kadis Frederika Soch. Sejumlah jurnalis yang hendak mengonfirmasi berita terkait polemik THL juga ditolak. Floresa.co sudah beberapa kali mendatangi kantor Dinas PK tapi tak dilayani Kadis Ika Soch.
Upaya konfirmasi melalui telepon dan pesan singkat juga jarang ditanggapi.
Rosis Adir/Floresa