Floresa.co – Pemerintah Kabupaten Manggarai menyurati Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menyampaikan apresiasi karena memakai kata “lingko” dalam rebranding sistem transportasi antarmoda yang terintegrasi.
Sebelumnya, sistem transportasi di ibukota negara itu memakai nama OK Trip, yang kemudian diubah oleh Anies menjadi “Jak Lingko,” di mana menurutnya, kata lingko diserap dari Bahasa Manggarai, yang merujuk pada sistem pembagian tanah.
Lingko, kata Anies, menggambarkan sebuah konsep berjejaring, di mana satu moda dengan moda lainnya, antara jalur satu dengan jalur lainnya ada titik temunya, ada jejaringnya.
Surat yang dikirim Bupati Deno Kamelus kepada Anies kemudian diunggahnya di akun instagramnya, Rabu, 17 Oktober 2018 bersama dengan kain songket, topi dan selendang Manggarai.
Dalam suratnya tertanggal 13 Oktober 2018 itu, Deno menyatakan, “Bagi kami, keputusan pemberian nama ini merupakan suatu bentuk pengakuan dan penghargaan atas eksistensi budaya pembagian tanah di Manggarai dengan sistem Lingko dan tercatat dalam sejarah perjalanan kebudayaan Manggarai.”
Lewat akun @aniesbaswedan, Anies juga kemudian menulis ucapan terima kasih.
“Pemprov DKI Jakarta berterima kasih kepada saudara-saudara di Manggarai, yang telah menyumbangkan sebuah kata dari bahasanya untuk memperkaya Bahasa Indonesia dan menjadi sebutan bagi program integrasi transportasi di Jakarta,” tulisnya.
Menurut dia, nama harus memberikan makna dan pemberian nama Jak Lingko sudah didasari dengan berbagai riset.
“Kata ‘lingko’ juga mirip dengan bahasa Inggris ‘link’ yang bermakna ketersambungan. Harapannya Jak Lingko akan mudah diasosiasikan sebagai jaringan/ ketersambungan transportasi ketika diucapkan. Jadi, mari bangga menggunakan kosakata daerah!,” kata Anies.
ARL/Floresa