Pria di Sikka Dirawat di Rumah Sakit Usai Terkena Peluru Polisi

Polisi mengklaim itu adalah pantulan proyektil  dari tembakan ke udara

Baca Juga

Floresa.co – Seorang pria di Kabupaten Sikka menjalani perawatan di rumah sakit setelah terkena peluru dari senjata milik polisi yang membubarkan gerombolan warga pelaku judi sabung ayam.

Polisi mengklaim peluru itu bukan sengaja ditembak mengarah ke warga, tetapi pantulan proyektil dari tembakan peringatan.

Yosef Sufandi, pria 37 tahun asal Desa Rubit, mengaku terkena peluru itu pada Kamis petang, 12 Oktober, sekitar pukul 17.00 Wita.

Dari informasi yang diperoleh Floresa, awalnya ia hendak mengecek sapinya yang diikat di daerah sekitar Pasar Wairkoja.

Dalam perjalanan, katanya, ia melihat sekelompok orang yang sementara berjudi sambil sabung ayam.

“Saya singgah untuk menonton,” katanya.

Tak lama kemudian muncul aparat kepolisian yang hendak melakukan penggerebekan, kata Yosef.

“Terdengar bunyi tembakan di udara dan saya lari,” katanya.

Ia kemudian kaget ketika mengetahui peluru bersarang di pinggangnya.

Ia mengaku pusing lalu memanggil teman-temannya. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah TC Hillers Maumere untuk menjalani perawatan.

Informasi yang diperoleh Floresa, peluru itu ditembakkan oleh anggota Polsek Kewapante berinisial F.

Sementara itu, Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata menyatakan korban bukan “terkena tembakan peluru.”

Ia menyatakan, yang mengenai warga itu adalah “pantulan proyektil peluru dari tembakan peringatan yang dilepaskan ke atas oleh anggota Polsek Kewapante.”

Hardi menjelaskan saat kejadian polisi melepaskan tembakan dua kali ke udara untuk memberi peringatan dan membubarkan warga yang sedang judi.

Ia mengklaim, setelah melepaskan tembakan, anggotanya yang berjaga di area Pasar Wairkoja tidak menemukan warga yang terluka.

“Sekitar pukul 19.30 Wita kami baru mendapat informasi bahwa ada masyarakat yang terkena peluru rekoset,” katanya.

Peluru rekoset berarti perlu hasil pantulan tembakan, 

Ia tidak menjelaskan alasan peluru itu bisa mengenai bagian pinggang korban, serta jarak antara korban dengan polisi yang melepas tembakan.

Floresa sudah mengubungi Hardi via WhatsApp untuk meminta informasi rinci. Namun ia tidak merespons.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini