SMK Negeri di Manggarai Barat Tidak Bisa Akses Listrik, Komputer Sumbangan Pemerintah Dititipkan di Sekolah Lain

Sekolah tersebut sudah beroperasi selama empat tahun

Floresa.co – Salah satu SMK di Kabupaten Manggarai Barat belum bisa mengakses listrik, kendati sudah empat tahun beroperasi.

Karena ketiadaan listrik, SMK Negeri 1 Boleng itu yang dua tahun lalu mendapat sumbangan 21 unit komputer dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT, terpaksa menitipkannya di sekolah lain.

Pius Pesau, Pelaksana Tugas Kepala SMK Negeri itu berkata, komputer-komputer tersebut dititipkan di SMP Negeri 1 Boleng, yang terpaut sekitar tiga kilometer dari sekolahnya. 

Jika hendak memanfaatkannya, mereka mesti ke SMP Negeri 1 Boleng.

Situasi ini, katanya, membuat “proses pembelajaran terganggu.”

“Mimpi kami menghasilkan peserta didik yang berkualitas tidak terwujud,” katanya kepada Floresa pada 27 Februari.

Sekolah itu, kata dia, juga kesulitan mendapat air untuk kebutuhan toilet dan lain-lain.

“Padahal, kalau listrik tersedia, sekolah bisa siasati membeli mesin pompa air untuk menarik air dari sungai terdekat untuk keperluan toilet di sekolah,” katanya.

Lantaran toilet tak dapat berfungsi, kata dia, para guru maupun peserta didik menggunakan “toilet alam” — merujuk pada hutan yang berjarak 10 meter dari sekolah.

Pius berkata, pihaknya telah mengajukan permohonan pengadaan listrik ke pegawai PT PLN yang bertugas di Kecamatan Boleng.

Kepada Pius, pegawai PT PLN memberi tahu bahwa biaya pemasangan listrik membutuhkan anggaran sebesar Rp25 juta.

Nilai tersebut, kata dia, dikalkulasi dari biaya pemasangan tiang dan kabel dari Kampung Hento yang berjarak sekitar satu setengah kilometer dari sekolahnya.

“Kalau uang segitu kami tidak punya,” katanya 

Pius juga mengaku ia telah membawa surat permohonan pemasangan listrik ke PT PLN Unit Layanan Pelanggan [ULP] Labuan Bajo pada 20 Februari.  Namun, hingga kini ia belum mendapat jawaban.

Kendati demikian, ia tetap berharap instalasi listrik ke sekolahnya segera terealisasi.  

Floresa meminta tanggapan Ridwan, Manajer PT PLN ULP Labuan Bajo melalui WhatsApp. 

Namun, hingga berita ini dipublikasi, ia tak merespons, kendati pesan yang dikirim ke ponselnya bercentang dua, tanda pesan telah diterima.

SMK Negeri 1 Boleng memiliki dua jurusan yaitu Pertanian dan Usaha Layanan Wisata, dengan jumlah murid 86 orang.

Editor: Herry Kabut

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel Whatsapp dengan klik di sini.

spot_img

BACA JUGA

BANYAK DIBACA