ReportasePeristiwaKunjungan Paus ke Yerusalem Ditentang Kelompok Yahudi

Kunjungan Paus ke Yerusalem Ditentang Kelompok Yahudi

YahudiFloresa.co – Ratusan Yahudi ultra-Ortodoks berkumpul pada Senin di dekat lokasi yang dikenal sebagai Perjamuan Terakhir di Yerusalem menuntut agar Israel tetap memiliki hak atas situs ini dimana Paus Fransiskus akan merayakan Misa.

Paus akan mengunjungi Tanah Suci dari 24 hingga 26 Mei dan sebelum kembali ke Roma ia dijadwalkan akan merayakan Misa di situs yang dikenal sebagai Perjamuan Kudus atau Cenacle, di Gunung Sion.

Sebagaimana dilansir Ucanews.com, Yahudi menghormati situs itu sebagai makam Raja Daud, yang terletak di lantai dasar gedung yang sama. Situs ini juga penting bagi umat Muslim.

Rabbi Avraham Goldstein menuduh pemerintah Israel ingin menyerahkan Ruang Atas kepada pihak Vatikan.

Kedaulatan atas Cenacle itu, yang direnovasi oleh Fransiskan pada abad ke-14 sebelum kelompok itu dipaksa keluar, adalah masalah yang sangat sensitif.

Saat ini bagian dari negosiasi antara Israel dan Vatikan yang diharapkan untuk memulihkan situs itu.

Seperti yang dikisahkan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru bahwa di tempat itu Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir bersama para murid-Nya, sebelum penangkapan dan penyaliban-Nya.

Tempat ini, menurut  Kitab Suci, Roh Kudus turun atas para rasul (Pentakosta), 50 hari setelah Hari Raya Paskah.

Presiden Israel Shimon Peres mengatakan kepada sebuah surat kabar Italia saat berkunjung ke Vatikan April lalu bahwa kompromi telah dicapai tentang Cenacle, dan “99 persen” dari isu-isu yang berkaitan dengan situs tersebut telah ditangani.

Namun, tidak ada kesepakatan resmi telah diumumkan.

Pengunjuk rasa ultra-Ortodoks berencana menggelar aksi demonstrasi lain di sana pada 22 Mei – hanya tiga hari sebelum Paus dijadwalkan tiba di Yerusalem.

Kunjungan singkat Paus Fransiskus ke Tanah Suci telah menghadapi kendala, termasuk peningkatan kebencian oleh ekstremis Yahudi yang menargetkan Muslim dan Kristen.

“Aksi-aksi vandalisme tak terkendali meracuni suasana koeksistensi dan kolaborasi, terutama dalam dua minggu sebelum kunjungan Paus Fransiskus,” kata Patriark Latin Fuad Twal, tokoh Katolik Roma paling senior di Tanah Suci, pada Minggu.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA