ReportasePeristiwaMahasiswa di Kupang Prihatin dengan Budaya Kekerasan

Mahasiswa di Kupang Prihatin dengan Budaya Kekerasan

Kupang, Floresa.co – Budaya kekerasan dan perilaku hedonis kaum muda menjadi topik utama yang dibahas dalam kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) Himpunan Pelajar Mahasiswa Manggarai Timur (Hipmmatim) di Kupang, yang dimulai pada Kamis (19/11/2015).

Ketua umum Hipmmatim, Eufranius Edwin, mengatakan, mahasiswa saat ini sudah mengidap sejumlah penyakit sosial, antara lain gemar ikut perkelahian, tawuran, mengonsumsi narkoba, seks bebas, judi  dan perilaku hedonis lainnya.

“Padahal saat ini negara sedang mengalami bonus demografi dimana 65 juta penduduk didominasi kaum muda berusia 15-28 tahun. Mau jadi apa nanti jika anak mudanya seperti ini?” katanya saat memberi sambutan dalam acara yang digelar di Aula Kantor Desa Oebelo, Kabupaten Kupang itu.

Salah satu solusi, menurut dia, adalah mahasiswa harus menempa dan menemukan identitas dirinya dalam organisasi.

“Organisasi adalah rahim yang akan melahirkan akhlak dan kebajikan sehingga proses dan dinamikanya dapat membentuk manusia yang berintegritas dan mampu menjawabi tuntutan zaman,” kata mahasiswa asal Lengko Ajang, Matim ini.

Sementara itu, salah satu mantan ketua Hipmmatim, Yance Jengamal yang sekarang bekerja di salah satu media lokal di NTT, menekankan pentingnya menjadi pemimpin bagi diri sendiri.

“Sebelum Anda memimpin orang lain, terlebih dahulu pimpinlah diri Anda sendiri,” katanya

Menurut Yance, banyak penyakit sosial yang menjalar di kalangan mahasiswa karena gagal memimpin diri sendiri sehingga mudah tergiring arus negatif.

“Memimpin diri itu memang sulit, namun seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bijak mengatur dan mengendalikan dirinya berhadapan dengan berbagai tawaran negatif,” jelasnya.

Sebagai senior, Jengamal optimis,  Hipmmatim akan tetap konsisten sebagai penyalur pasar ide dan ruang transaksi gagasan yang produktif bagi perkembangan daerah maupun bangsa.

MPAB merupakan kaderisasi tingkat awal dalam berbagai organisasi dimana ideologi, prinsip, asas  dan jenjang pengkaderan diperkenalkan kepada anggota baru.

Termasuk di dalamnya adalah perkenalan materi dasar seperti teknik memimpin rapat, teknik berpidato, teknik debat dan diskusi serta membentuk rasa persaudaraan sesama anggota.

Kali ini merupakan MPAB angkatan ke-9 bagi Hipmmatim semenjak didirikan tahun 2006 silam.

Pesertanya sebanyak 35 orang dari seluruh Manggarai Raya serta  calon anggota yang berasal dari daerah lain di Flores, seperti Ngada, Ende dan Nagekeo.

Selain berkecimpung dalam pengkaderan, organisasi ini juga terlibat dalam gerakan sosial kemasyarakatan di Manggarai maupun NTT pada umumnya.

Viany Cembes Nai, ketua panitia MPAB dalam sambutannya berharap kegiatan ini  mampu melahirkan kader yang militan, revolusioner dan berintegritas.

“Sehingga mampu memerangi budaya kekerasan dan hedonisme yang makin menjamur di kalangan mahasiswa,”  katanya. (Irvan/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA