ReportasePeristiwaMerasa Dibohongi, Warga Sita Adukan CV Antika Ke PLN Ruteng

Merasa Dibohongi, Warga Sita Adukan CV Antika Ke PLN Ruteng

Warga asal Kampung Sita mengadu ke PLN Rayon Ruteng, Kamis (6/8/14), (Foto: Floresa/Ardy Abba)
Warga asal Kampung Sita mengadu ke PLN Rayon Ruteng, Kamis (6/8/14), (Foto: Floresa/Ardy Abba)

Ruteng, Floresa.co – Puluhan warga Kampung Sita, Desa Sita, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, mengadukan CV Antika Instalatir ke kantor Perusahan Listrik Negara (PLN) Rayon Ruteng, hari ini, Kamis (6/8/2014).

Pengadua itu lantaran CV Antika yang menangani pemasangan meteran listrik di Sita dinilai telah membohongi pelanggan.

Modus penipuan yang dilakukan CV Antika tersebut dengan berjanji kepada warga akan memasang meteran berkapasitas 900 Watt dengan beban biaya sebesar Rp. 3.200.000 di setiap rumah pelanggan.

Tetapi pada kenyataannya, CV Antika hanya memasang meteran listrik berkapasitas 450 Watt.

Penipuan ini berhasil diketahui warga setelah beberapa pelanggan melakukan pengisian token listrik.

Dominikus Malung, Kepala Desa Sita mengatakan kepada Floresa, dirinya datang untuk mendampingi warga bertemu dengan pemilik CV Antika dan pihak PLN Ruteng.

“Sebanyak 26 pelanggan yang sudah ditipu CV Antika. Pada awalnya warga membayar meteran 900 Watt dengan harga Rp. 3.200.000, namun realisasinya hanya meteran 450 Watt. 4 pelanggan diantaranya sudah diproses meterannya ke 900 Watt dan tinggal 18 pelanggan yang belum,” tegas Dominikus. Dominikus menambahkan, selama ini warga sering melakukan upaya pendekatan dengan CV Antika. Bahkan, beberapa warga pernah mendatangi rumah pemilik CV Antika untuk membahas masalah ini.

Namun hingga kini pihak CV tersebut belum merespon keluhan warga. Yulin Jona, seorang pelanggan lainnya mengaku pihaknya sudah membayar lunas semua keuangan meteran listrik.

Warga mengetahui penipuan ini, kata Yulin, pada 22 April 2014 lalu setelah mereka mengisi Token meteran.

“Lebih parahnya di beberapa rumah, kondisi kabel listrik masih telanjang. Lalu, beberapa tiang listrik hanya dibuat dari bambu,” tutur Yulin.

Menanggapi hal tersebut, di hadapan pelanggan yang mengamuk, pemilik CV Antika, Yohanes Keras, berjanji Jumat esok akan turun memperbaiki kembali dan menaikan status meteran ke 900 Watt sesuai perjanjian awal dengan warga Sita.

“Saya akan selesaikan masalah ini esok sesuai dengan rekening ini,” kata Yohanes seraya menunjukan bukti pembayaran warga.

Sementara itu, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Blasius Gani, Manajer PLN Rayon Ruteng, mengatakan sesuai pengakuan pemilik CV Antika, pemiliknya ditipu oleh anak buahnya yang dinilai cara kerjanya kurang beres.

Selain itu, tuturnya, pelaksana intalasi nekat melakukan penipuan tersebut, lantaran proyeknya mengalami kerugian dengan harga kabel yang mahal melampaui target. “Pelaksananya yang tidak beres. Memang mereka rugi. Begitu beli kabel, harga kabel sudah naik, akhirnya mengurangi dana. Itu alasan pemilik CV. Antika,” jelas Blasius.

Ditanyai seputar keluhan warga terhadap instalasi yang tidak lengkap, seperti di beberapa rumah masih ada kabel telanjang dan tiang listriknya terbuat dari bambu, Blasius berjanji akan memberitahukannya kepada CV Antika sebagai instalatir listrik untuk diperbaiki.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA