ReportasePeristiwaKPA: 5.000 Warga NTT Terinfeksi HIV/AIDS

KPA: 5.000 Warga NTT Terinfeksi HIV/AIDS

Kupang, Floresa.co – Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nusa Tenggara Timur (NTT) dr Husein Pancartius mengatakan, sebanyak 5.000 warga di provinsi itu terinfeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

“Data yang kami peroleh hingga 2017 jumlah pengidap HIV/AIDS mencapai  5.000 orang,” kata dr Husein di Kupang, seperti dilansir jurnalsumatera.com Kamis, 14 September 2017.

Ia menjelaskan, jumlah orang yang terinfeksi virus mematikan itu terus meningkat dari sebelumnya pada Februari 2016 tercatat sekitar 3.700 orang, menyebar hingga ke berbagai pelosok provinsi bebasiskan kepulauan itu.

“Menyebar itu dalam arti semua daerah ada sampai ke pelosok-pelosok, kemudian semua kelompok usia ada dan juga berbagai kelompok profesi,” katanya.

Menurutnya, penularan HIV/AIDS di provinsi itu sebagian besar melalui hubungan intim dan sebagian kecilnya penularan dari ibu ke anak.

Jumlah terinfeksi itu, katanya, yang tercatat dari Dinas Kesehatan NTT, sedangkan yang tidak terdata menurutnya masih sangat banyak bahkan lebih banyak dari yang sudah ada.

“Jumlah yang tidak terperiksa jauh di atas itu sehingga seperti fenomena gunung es yang terus mencemaskan masyarakat di daerah ini,” katanya.

“Persoalannya masih banyak sekali masyarakat kami yang enggan atau takut datang mengecek penyakit HIV/AIDS melalui layanan yang disediakan di rumah sakit yang ada,” katanya.

KPA NTT, lanjutnya, dalam programnya terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulan HIV/AIDS baik melalui iklan-iklan maupun penyuluhan atau edukasi langsung kepada masyarakat.

Untuk itu, ia juga terus meminta masyarakat setempat agar berani mengecek HIV/AIDS melalui layanan pemeriksaan langsung maupun mengikuti proses konseling.

“Bahkan saya tantang agar masyarakat berani datang mengecek, kami siap memfasilitasinya dan pemeriksaan juga dilayani secara gratis,” katanya.

Menurutnya, sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan sehingga ketika diketahui positif terinfeski HIV/AIDS maka akan diberikan pil atau obat agar tidak menular ke orang lain.

“Silahkan datang dan lakukan pemeriksaan demi kebaikan diri kita sendiri, keluarga, anak-anak, dan orang-orang di sekitar kita,” tutupnya.(Floresa).

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA