ReportasePeristiwaDPC Demokrat Mabar Pungut Biaya Pendaftaran Kepada Bacabup dan Cawabup  

DPC Demokrat Mabar Pungut Biaya Pendaftaran Kepada Bacabup dan Cawabup  

Labuan Bajo, Floresa.co Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT diduga melakukan pungutan kepada bakal calon (Balon) bupati dan Balon wakil bupati yang mendaftar di partai itu.

Informasi yang diperoleh Floresa.co, dikabarkan, pungutan itu berkisar Rp 10 juta rupiah kepada setiap yang mendaftar.

Ketua DPC Partai Demokrat, Rikar Jani tidak menampik informasi itu. Menurutnya uang itu digunakan untuk akomodasi ke Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT, membawa berkas pendaftaran para calon yang telah mendaftar di DPC Demokrat Mabar.

“Karena kita akan mengantar berkas ke provinsi dan pusat. Tetapi kita tidak menetapkan patokan. Seberapa saja tergantung partisipasi,” ujar Rikar kepada Wartawan, Kamis 31 Oktober 2019 di Kantor DPC Demokrat Mabar.

Menurut Rikar, para bakal calon juga mengetahui rencana pembiayaan yang harus dikeluarkan panitia berkaitan pengiriman berkas ke DPW NTT dan DPP.

“Ada yang mengerti bahwa kita membutuhkan biaya. Tetapi tidak semua bakal calon berkontribusi. Ada yang nol rupiah, ada yang 5 juta dan 10 juta. Yang tidak berkontribusi itu bukan berarti kita tidak akomodir, berkasnya tetap dikirim ke provinsi dan pusat,” ujar Anggota DPRD Mabar itu.

Lebih lanjut, kata Rikar, sudah sebanyak 10 orang bakal calon Bupati Mabar periode 2020-2025 yang sudah mendafaftar di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Sementara 5 orang laiinya mendaftar sebagai calon wakil bupati.

“Sebanyak 9 calon Bupati yang sudah didaftar sampai hari terahkir. Diantaranya Frans Sukmaniara, Agustinus Tereng, Maria Geong, Fidelis Pranda, Yos Nggarang, Andre Jemalu, Matheus Hamsi, Adrianus Garu, dan Ferdi Pantas Sementara calon wakil diantaranya, Haji Andi Riski Nur Cahya, Piet Jemadu, Tobias Fanus, Fidelis Sukur,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini partainya sudah memiliki tiga kursi di DPRD Mabar. Mereka hanya membutuhkan tambahan minimal tiga kursi agar bisa mengusung calon untuk bertarung pada Pilkada 2020 nanti.

“Hal penting lainnya adalah kandidat yang kita usung harus berpontesi menang,” tutupnya.

NAN/ Floresa

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA