Floresa.co – Jumlah pencari suaka atau pengungsi asing yang semakin meningkat dan melebih kapasitas tempat penampungan membuat petugas keimigrasian di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kewalahan.
“Kami kewalahan, di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang. Saat ini daya tampungnya sudah melebihi kapasitas,” kata Wisner Sitompul, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Hukum dan Ham Provinsi NTT, sebagaimana dilansir Okezone, Kamis (11/6/2015).
Sebagian pencari suaka, kata Wisner, terpaksa dipindahkan ke Hotel Ina Boy. Hotel manjadi salah satu solusi terhadap terbatasnya area penampungan.
Dia menambahkan, kebanyakan dari mereka merupakan warga negara Afganistan, Iran, dan Myanmar. Pencari suaka yang menempati Hotel Ina Boy sudah mencapai 200 jiwa. Pengawasnya hanya dua petugas Imigrasi.
“Saat ini yang berada di tempat penampungan Rudenim sekira 200 jiwa. Sementara itu, di hotel Ina Boy juga sekira 200 pengungsi,”ujarnya.
Para pengungsi yang berada di Ina Boy, jelasnya, diberikan kebebasan untuk keluar dari rumah penampungannya. Mereka diperbolehkan bepergian ke kota. Namun, dia mengimbau pencari suaka tidak melakukan tindakan kriminal. (Armand Suparman/ARS/Floresa)