Baru Dikerjakan, Lapisan ‘Hotmix’ Proyek Bernilai Belasan Miliar di Manggarai Timur Mulai Terkelupas

Jalan kabupaten itu vital karena menghubungkan dua kecamatan yang menjadi jalur ekonomi warga

Floresa.co – Proyek jalan di Kabupaten Manggarai Timur yang menelan anggaran lebih dari Rp14 miliar mulai rusak meski baru saja dikerjakan.

Dalam sejumlah foto dan video yang diperoleh Floresa, campuran aspal panas (hotmix) ruas jalan kabupaten di Kelurahan Golo Wangkung, Kecamatan Congkar yang menghubungkan beberapa kampung mulai rusak di sejumlah titik.

Pengerjaan hotmix itu merupakan bagian dari proyek jalan kabupaten pada segmen Lengko Ajang-Rana Kulan-Pota.

Selain itu, tembok penahan tanah dan sejumlah deker juga sudah mulai retak.

Bagian yang rusak itu baru berumur sepekan usai dikerjakan, demikian menurut laporan warga setempat.

Kepada Floresa pada 21 Desember, Jhon Sumardi, warga Kelurahan Golo Wangkung, Kecamatan Congkar mengatakan “warga mempersoalkan proses pengerjaan ruas tersebut.”

Ia menjelaskan sejak awal pengerjaannya, “telah tampak kualitasnya yang asal-asalan.”

Jhon mengingat kejadian pada 4 Desember, “kala pekerja rupanya tidak lebih dulu membersihkan tanah, sehingga lapisan hotmix tak melekat.”

Hotmix-nya sangat mudah terkelupas. Dicungkil dengan tangan kosong saja langsung luruh,” katanya.

Sementara itu, Lurah Golo Wangkung, Yohanes Sampur menyatakan “kondisi jalan kabupaten itu sangat memprihatinkan.”

“Saya juga tidak tahu pengerjaannya secara teknis seperti apa. Tapi dilihat secara kasat mata, pengerjaan hotmix itu tidak masuk akal,” katanya melalui sambungan telepon pada 21 Desember.

Ia menduga hamparan hotmix tak dilengkapi lapisan batuan dan kerikil, yang membuat strukturnya gampang terkelupas dan luruh.

Yohanes mengklaim dirinya telah menyampaikan kondisi tersebut kepada Dinas Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang Manggarai Timur supaya segera teratasi.

Namun, “hingga saat ini belum ada tanggapan serius dari dinas terkait.”

Ia menjelaskan jalur tersebut termasuk vital karena menghubungkan dua kecamatan, yaitu Kecamatan Congkar dan Sambi Rampas.

“Jalur ini boleh dikatakan urat nadi perekonomian masyarakat. Banyak pedagang dan pengusaha lokal setempat membeli material bangunan atau menjual hasil bumi ke Reo, daerah pesisir utara Kabupaten Manggarai.”

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen proyek ini, Wilibrodus Adeputra tak menampik krusakan pada ruas jalan kabupaten itu.

Ia mengklaim kerusakan “dipicu material pengaspalan yang baru saja disiram, sebelum dilewati banyak kendaraan bermuatan berat.”

Ia menambahkan, saat ini proyek tersebut belum melewati tahap serah terima sementara pekerjaan atau provisional hand over.

Ia menjelaskan proyek tersebut dikerjakan oleh CV Pelangi Indah dengan anggaran bersumber dari Dana Alokasi Khusus.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA