Sejumlah PNS “Sibuk” di Panggung Kampanye Gusti-Maria

Baca Juga

Ovan Adu sendiri berdiri di samping panggung kampanye mengenakan kemeja berwarna merah, menyerupai warna salah satu partai pengsung paket Gusti-Maria.

Di lokasi, tampak juga Camat Komodo, Abdulah Nur. Ia terlihat sibuk memantau di beberapa sudut lapangan. Begitu juga sekertaris Dinas PU, Agus Mangiraja di lapangan Wae Kesambi terlihat mondar-mandir menggunakan topi ala cowboy.

Selain beberapa PNS yang disebutkan itu, sejumlah PNS lain juga turut hadir berada di luar panggung untuk menyimak acara yang dihadiri artis dari ibu kota itu.

Anggota Panwas Mabar yang berada di lokasi kampanye, Iwan Kirin, bahkan menegur langsung Yosep Syukur.

Ia memintanya segera turun dari atas panggung. Namun, hal itu tidak digubris.

Panwas berjanji besok akan memanggil beberapa PNS tersebut untuk dimintai keterangan.

”Wis Dula juga PNS, tidak boleh naik panggung meskipun dia adalah istri dari kandidat,” ujar Iwan.

Selama ini, kata Iwan, beberapa PNS yang aktif dalam mengikuti kampanye beberapa kandidat tidak diproses karena jangka waktunya terlambat.

”Kita dapat informasinya terlambat, sementara yang hari ini kita akan proses besok,” ujar Iwan.

Pantauan Floresa.co, pada kegiatan kampanye pasangan Maximus Gasa-Abdul Asis di Pantai Pede beberapa waktu lalu juga ada PNS yang naik ke panggung.

Sekcam Komodo, Stefan Jemsifori ikut dalam kampanye pasangan Maxsi-Asis. Ia berada di atas panggung sambil mengangkat empat jari tangannya.
Sekcam Komodo, Stefan Jemsifori ikut dalam kampanye pasangan Maxsi-Asis. Ia berada di atas panggung sambil mengangkat empat jari tangannya.

Salah satunya adalah Sekertaris Kecamatan Komodo, Stefan Jemsifori. Ia berada di atas panggung mengenakan baju putih sambil mengangkat empat jari tangannya.

Namun, saat itu Panwas tidak menegur yang bersangkutan. (Ferdinand Ambo/PTD/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini