Saat berhadapan dengan pelaku, kata dia, dirinya sempat hendak ditebas pakai parang. Lantas, Selly menghindar. Herman juga hendak dibabat oleh pelaku.
“Parang sempat sayat telapak tangan Herman Haungu yang berusaha menghindari dari parang tersebut,” kata Selly.
Menghadapi situasi demikian, mereka pun memilih masuk ke dalam kamar markas dan menutup gerbang.
“Pelaku dengan parang tersebut langsung merusak pintu gerbang markas Bara JP dan masuk memecahkan kaca jendela depan, merusak pintu, kipas angin dalam kamar,” kata Selly.
Ia menambahkan, pelaku juga sempat mengancam Helmi Kiuk Luji, bendahara Bara JP. Mereka meletakkan parang di leher Helmi.
Setelah kejadian, pelaku, demikian Selly langsung keluar meninggalkan lokasi.
Pada pukul 03.10 wita setelah kejadian, anggota markas Bara JP langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Bara JP NTT, Wilyam Koba, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polres Kota Kupang.
Pukul 03.30 anggota polisi dari Polresta bersama ketua BaraJP NTT sampai ke markas.
Salah seorang anggota polisi sempat melakukan tembakan peringatatan di depan markas, lalu memantu di sekitar markas. Namun, pelakunya sudah menghilang.
