Floresa.co – PT Bank Rakyat Indonesia [Persero] Tbk. atau BRI mengklaim telah mengembalikan uang nasabah di Kabupaten Manggarai, Flores yang raib dari tabungannya karena dipotong untuk asuransi yang tidak ia ketahui.
Kendati demikian, pihak bank tidak memberikan penjelasan yang rinci terkait mekanisme pengembaliannya.
Kasus ini menjadi ramai dibicarakan di media sosial pada 19 Maret, yang ikut memantik reaksi sejumlah figur publik.
Maksimilianus Krisno, staf asuransi Bank BRI Cabang Ruteng berkata bahwa uang nasabah Fabianus Parus telah dikembalikan pada 18 Maret sore.
“Sudah kembali uangnya, konfirmasi ke nasabahnya,” katanya kepada Floresa.
Fabianus, yang bekerja sebagai buruh bangunan mengaku uangnya raib Rp12.900.000 dari tabungan yang seharusnya berjumlah Rp18.000.000.
Ia kaget ketika pada Januari mendapati uangnya hasil kerjanya sebagai buruh bangunan di Labuan Bajo itu tinggal Rp5.100.000.
Ia baru mengekspos kasus ini usai pihak bank tidak memberinya jawaban memuaskan terkait pengembalian uangnya.
Fabianus tidak bisa dihubungi pada 19 Maret untuk mengonfirmasi klaim Maksimilianus perihal pengembalian uang itu.
Saat ditelepon Floresa ia tidak mengangkatnya, sementara pesan WhatsApp hanya bercentang satu.
Saat ditanya Floresa apakah pengembalian uang itu melalui rekening Fabianus dan utuh sesuai dengan nominal yang raib, Maksimilianus lagi-lagi mengarahkan Floresa untuk mewawancarai Fabianus.
“Minta tolong konfirmasi ke nasabahnya,” katanya, mengklaim “sangat terganggu” karena ditanya terus terkait hal ini.
“Sudah dikirimkan semua bukti [ke nasabah]. Intinya uangnya komplain nasabah sudah masuk,” katanya.
Dalam wawancara pada 16 Maret, Fabianus mengatakan ia diberitahu sebelumnya oleh Maksimilianus bahwa uangnya dipotong otomatis setiap bulan untuk asuransi, kendati ia tak pernah menggunakan produk asuransi apapun.
Ia juga berkata “tak seorang pun karyawan BRI yang menawari saya produk asuransi.”
Ia mengatakan Maksimilianus juga tak memberi tahu nama produk asuransi itu, mengklaimnya “diurus [kantor BRI] pusat.”
Fabianus, warga Kampung Kenda, Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Rii membuka rekening tabungan di BRI Cabang Ruteng pada 2021. Semenjak itu ia tak pernah menarik uang dari rekening.
Rekening itu “hanya untuk simpan uang dari hasil bekerja di Labuan Bajo,” katanya.
“Saya pikir uang saya aman di BRI. Ternyata belasan juta hilang untuk produk yang tak saya ikuti,” kata lelaki 39 tahun itu.
Dalam wawancara dengan Floresa pada 18 Maret siang, Maksimilianus berkata Fabianus terdaftar sebagai peserta Telepro Medicash Optima, salah satu produk asuransi kesehatan BRI.
Setiap bulan sebanyak Rp1 juta otomatis terpotong dari rekening Fabianus, katanya.
“Nasabah sudah 12 bulan mengikuti program asuransi, dengan uang pokok Rp900 ribu,” kata Maksimilianus.
Uang pokok itu pun, katanya kemudian, “otomatis terpangkas dari rekening.”
“Produk asuransi itu dikelola BRI pusat. Kami [BRI Cabang Ruteng] tidak urus itu,” katanya.
Ia menyatakan penawaran asuransi itu dilakukan melalui sambungan telepon, bukan tatap muka.
Kasus ini ramai dibicarakan pada 19 Maret, di mana banyak pihak merespons laporan Floresa yang disebarluaskan di kanal media sosial seperti X, Instagram dan Facebook.
Di X, sejumlah figur publik, seperti komika Arie Kriting dan Ernest Prakasa ikut merespons kasus ini.
Pada Januari, Fabianus Parus hendak menarik uang lewat mesin Anjungan Tunai Mandiri [ATM] PT Bank Rakyat Indonesia [Persero] Tbk. atau @BANKBRI_ID di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.
Sebelum menarik uang hasil tabungannya dari bekerja sebagai buruh bangunan di Labuan Bajo,… pic.twitter.com/UaAFF7bTgA
— Floresa (@floresadotco) March 19, 2024
Ernest mempublikasi ulang unggahan Floresa, dengan menambahkan komentar: “Jahat amat sih.”
Sementara Arie menulis: “Semoga bisa dicarikan solusi. Produk apa pun yang ditawarkan itu harus melihat kebutuhan, kondisi dan situasi seseorang. Apalagi kalau itu ternyata di luar pemahaman dan pengetahuan nasabah.”
Unggahan di akun X Floresa telah dilihat lebih dari 400 ribu kali hingga 18 Maret malam.
Akun X resmi BRI @BRID sempat merespons unggahan itu, menyatakan, “nasabah sudah kami hubungi dan laporan sudah selesai ditindaklanjuti.”
Namun, ketika ditanya bentuk tindak lanjutnya, akun itu tidak merespons lagi.
Editor: Ryan Dagur