Dianiaya, Agustinus, Malah Jadi Tersangka oleh Polres Manggarai

Baca Juga

Saat kejadian, istri dan anak Andi bersembunyi di bawah pohon bambu sebelah barat rumah mereka yang jaraknya kurang lebih 100 meter.

Sembari mengevakuasi istri dan anak Andi, pihak keluarga menyaksikan pintu rumah lubang, kaca jendela pecah, atap rumah lubang, sebuah lemari dalam rumah pecah, dan uang tunai sebesar Rp 5 juta ikut hilang pada dini hari kejadian.

“Saat kejadian istri Andi langsung bersumbunyi di bawah pohon bambu setelah batu-batu dilempar ke rumah dan melihat Andi dipukul. Istri Andi terpaksa menyekap mulut anaknya agar tidak berteriak minta tolong, jangan sampai didengar massa,” tulis keluarga dalam kronologi berdasarkan pengakuan Elisabet, istri Andi.

Tak lama berselang, Gaspar Narung ayah kandung langsung melaporkan kejadian penyerangan dan penganiayaan tersebut ke Polres Manggarai sekitar jam 03.15 dini hari. Di Polres saat itu, Gaspar diterima oleh AIPTU Stanislaus Jemadu, Kanit I SPKT Polres Manggarai.

“Bahwa saat melapor, polisi ternyata sudah mengetahui pristiwa itu dari Babinsa Kelurahan Watu. Saat itu polisi sempat beralasan bahwa tidak ada kendaraan untuk ke TKP. Tapi tiba beberapa saat berselang ada mobil KIA milik polisi dan langsung ke TKP,” tulis keluarga Andi dalam kronologi tersebut.

“Bahwa sesampai di Tenda, polisi tidak langsung ke TKP namun langsung menuju kerumunan massa di depan rumah saudara Doni Iskandar Ambang sekitar jam 03.35 Wita dini hari. Menjelang beberapa saat polisi baru ke TKP dengan sejumlah barang bukti, seperti, parang, sarung parang, 1 buah sangkur, 1 buah pentungan kayu yang diambil dari kerumunan massa tersebut,”tambah keluarga Andi.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini