Borong,Floresa.co – Kornelis Jarsi, tampak geram. Kepala Desa Bea Ngencung,Kecamatan Rana Mese itu menyangkan pemerintah Kabupaten Manggarai Timur – Flores Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tak kunjung membangun jembatan di kali Wae Musur.
Padahal jemabatan tersebut sangat berarti bagi warga di tiga desa yaitu Bea Ngencung,Satar Lenda dan Lalang agar bisa mengakses kota Borong untuk menjual hasil bumi dan membeli kebutuhan pokok, terutama di musim hujan seperti saat ini.
BACA Juga: Wae Musur di Matim Meluap, Warga Batal Jual Hasil Bumi ke Pasar
Kornelis Jarsi merasa pembangunan jembatan mungkin membutuhkan dana yang besar. Karena itu, ia mengusulkan alternatif lain yaitu pengadaan motor laut untuk warga desanya.
Usulan itu disampaikan Kornelis Jarsi kepada beberapa anggota DPRD Matim dan beberapa pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang hadir dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat Kecamatan Rana Mese, yang berlangsung di aula Kantor Camat Rana Mese, Rabu,(24/2/2016).
“Untuk membangun jembatan Wae Musur dibutuhkan dana ratusan miliar. APBD kita tidak mungkin bisa untuk membangun jembatan, terpaksa saya mengusulkan pengadaan kapal motor,”katanya.
Menurut Jarsi, warga membutukan kapal motor laut untuk bisa menjangkau kota Borong untuk membeli beras, mengantar orang sakit dan mengantar anak sekolah. Karena bila kali Wae Musur meluap, akses tranportasi darat menuju beberapa desa di sebelah kali terpaksa putus.
“Oleh karena itu, kita minta kapal motor agar masyarakat yang hendak ke Borong lewat pinggir laut pantai selatan,”kata Jarsi.