Dihubungi terpisah, Matias membenarkan kejadian tersebut pada Jumat sore, sekitar pukul 15.00 Wita.
Ia mengaku, marah dengan Yosefina lantaran dinilainya secara sepihak memberikan uang arisan untuk jatahnya kepada Kanisius Erom anggota DPRD lainnya.
Padahal menurut anggota Fraksi PAN itu sejak lama ia sudah mengingatkan agar masa reses kali ini merupakan bagiannya.
“Saya tanya ibu Vin untuk uang arisan reses, jawabannya sudah kasih sama pa Kanis. Terus saya marah alasanya bahwa sejak lama saya minta arisan,” kata Matias kepada Floresa.co via ponselnya, Minggu (13/3/2016).
Ia menjelaskan, sebenarnya jatah menerima arisan untuknya pada bulan Februari lalu saat bintek. ” Namun waktu itu pa Faby Abu (anggota arisan lain) bilang saya ada perlu penting, akhirnya saya mengalah dan langsung saya minta jatah untuk bulan Maret reses sekarang,” kisah Matias.
Kesepakatan tersebut, kata dia, sudah memberitahukan informasinya lewat pesan singkat (SMS) kepada Yosefina sebagai bendahara Sekwan.
Walau pada pembukaan Sidang kali lalu, demikian ia menambahkan, Kanis Eron dan Ben Isidorus, dua rekan arisan tersebut untuk mengambil jatah bulan Maret ini namun Matias tetap menolak berhubung ia sangat membutuhkan uang arisan lantaran ada kepentingan mendesak.
“Terus tiba-tiba hari Jumat ibu Vin tanpa kordinasi dengan saya, langsung dia kasih uang arisan ke pa Kanis, bagaimana pun saat itu saya sangat kecewa,” katanya.
Menurutnya, tindakan Yosefina memberikan uang arisan kepada orang lain sudah tidak mempertimbangkan siapa yang paling membutuhkan dan siapa yang meminta terlebih dahulu.
“Paling tidak kalau dua-duanya saya dan pak Kanis tidak ada yang mengalah, ibu Vin semestinya kontak saya. Entah caranya kami lakukan lotri saja atau bagaimana. Ini (malah) tidak, langsung ambil keputusan sendiri,” tegas Matias.
Ia menambahkan, atas kejadian amukan hingga menjebolkan pintu tersebut, Matias sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Yosefina dan disaksikan Rafael Nanggur anggota DPRD lainnya. (Ardy Abba/PTD/Floresa)
