Wakil Gubernur DIY Saksikan Pentas Caci yang Digelar Warga Manggarai

Yogyakarta, Floresa.co – Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X ikut menyaksikan pentas caci yang digelar Warga Manggarai Raya diaspora pada Sabtu, 28 Mei 2016.

Pentas caci ini yang dimulai pukul 10.00 WIB diinisasi oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Veteran Yogyakarta (UPN) bersama Ikamaya, organisasi warga Manggarai Raya di Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo mengaku senang dengan pementasan itu. Ia menyatakan, khusus untuk kegiatan budaya, tempat Pakualaman selalu terbuka.

Ermin Delima,  mahasiswa UPN yang juga ketua panitia mengatakan, pentas caci ini selain sebagai bagian dari tugas akhir mereka, juga ingin mempromosikan tari caci. Pihak kampus dan kawan-kawan mahasiswa lain, kata dia, sangat tertarik ketika mereka menyaksikan video-video tarian caci.

Deby Situmorang, salah satu anggota kelompok mengatakan, sebagai bagian dari warisan budaya yang unik, tarian caci perlu dijaga oleh generasi masa depan Manggarai.

Pementasan caci ini berlangsung ramai. Para penonton yang ikut menyaksikan tidak hanya dari Manggarai, tetapi juga dari luar Manggarai.

Selain mementaskan tari cari, dari sanggar Ikamaya juga ada tarian khas Manggarai. Ani Budjen, pendiri sanggar itu mengatakan, tampil di hadapan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo adalah kesempatan yang istimewa.

Hery Priyono, salah satu warga asal Manggarai mengapresiasi, karena yang terlibat dalam pementasan itu tidak dari Manggarai, tetapi juga di luar Manggarai.

“Ini salah satu bentuk respek dari daerah luar untuk tarian caci,” katanya.

Perlu Terlibat

Di samping mengapresiasi penyelenggaraan acara itu, sejumlah pihak berharap agar lebih banyak generasi muda Manggarai yang terlibat.

Hans Hibur, Ketua Ikamaya menyatakan, anak-anak muda perlu lebih banyak mengambil peran.

Hal senada disampaikan Ani Budjen, yakni agar lebih banyak warga Manggarai yang bergabung dengan sanggar Ikamaya.

“Jika ada yang mau untuk memukul alat musik tradisional, kami sebagai senior siap untuk melatihnya sehingga sangat tampak jelas regenarasi,” harap Theo Senudin, pemain musik gendang dan gong.

Hery Priyono juga menyatakan asa serupa. “Saya harap ke depannya ase kae Manggarai semuanya mau berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini, baik jadi penonton, dan juga ikut dalam tarian caci, danding, dan sebagainya,” katanya. (Laporan Ernesto Teredi/ARL)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA