ReportasePeristiwaAkibat Cuaca Buruk, Tiga Unit Kapal Pengagkut Sapi Ke Pulau Jawa Tertahan di Kupang

Akibat Cuaca Buruk, Tiga Unit Kapal Pengagkut Sapi Ke Pulau Jawa Tertahan di Kupang

Kupang, Floresa.co – Tiga unit kapal pengangkut ratusan ekor sapi tertahan di Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebabkan oleh cuacu buruk yang melanda perairan di wilaya tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patriot Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tenau Kupang Yudi Kusmiyanto mengatakan, tiga kapal tersebut sudah tertahan selama tiga hari.

Ketiga kapal itu adalah KM Camara Nusantara I yang mengangkut 498 sapi tujuan Jakarta, dan dua kapal kargo mengangkut sapi tujuan Surabaya, Jawa Timur.

“Ada tiga kapal yang angkut kapal belum berlayar termasuk Cemara Nusantara I karena cuaca buruk,” kata Yudi kepada sejumlah wartawan, seperti dilansir Kompas.com Senin, 12 Juni 2017.

Yudi mengaku, pihaknya akan mengeluarkan surat izin berlayar, setelah cuaca kembali normal. Pasalnya kapal tersebut berlayar melintasi Laut Sawu yang saat ini memiliki tinggi gelombang antara 3,5-4 meter dengan kecepatan angin yang mencapai 27 knot atau 50 kilometer per jam.

“Kita juga sudah mengeluarkan larangan berlayar untuk tiga rute yakni Kupang-Sabu, Kupang-Waingapu, dan Kupang-Rote,”sebutnya.

Larangan berlayar lanjut Yudi, sudah dikeluarkan sejak Selasa 6 Juni 2017 lalu, namun cuaca kembali normal sehingga kapal kembali beroperasi.

“Kita masih akan pantau kondisi cuaca melalui BMKG. Kalau iklim sudah normal, baru bisa tiga kapal itu berlayar,” katanya.

Sementara itu, dilansir Antaranews.com, Selasa 13 Juli 2017, pengusaha sapi dari CV Cahaya Baru Kupang, Helda Kota Diah mengaku pihaknya merugi akibat cuaca yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah NTT.

“Seharusnya kapal pengakut sapi kami sudah tiba di Surabaya pada hari ini, namun karena cuaca buruk harus tertahan dan kami sangat rugi dengan kejadian ini,” tuturnya.

Kerugian itu menurut Helda karena pihaknya masih harus menahan sapi-sapi mereka di balai karantina Pemprov NTT yang biaya penginapannya per hari mencapai Rp30 ribu per ekor tergantung bobot sapinya.

Ia berharap agar cuaca segera membaik sehingga pengiriman sapi juga bisa berjalan dengan lancar. (ARJ/Floresa).

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA