Keuskupan Larantuka Salurkan Bantuan untuk Korban Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki

Lebih dari 2.400 warga mengungsi di 11 lokasi. Mereka masih butuh banyak bantuan

Floresa.co – Keuskupan Larantuka, yang mencakup wilayah Flores Timur menyalurkan bantuan untuk warga korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang kini bertahan di pengungsian semenjak erupsi dahsyat pada malam tahun baru.

Berdasarkan data pemerintah, hingga 3 Januari lebih dari 2.400 warga dari enam desa di Kabupaten Flores Timur bertahan di 11 lokasi pengungsian.

Romo Marianus Dewantoro Welan, direktur lembaga amal Gereja, Caritas Keuskupan Larantuka berkata, mereka langsung bergerak usai mendapat perintah dari Uskup Fransiskus Kopong Kung usai letusan pada 1 Januari dini hari, yang memicu peningkatan status gunung itu.

Uskup, kata dia, meminta mereka “sesegera mungkin melakukan respons terhadap situasi.”

Ia mengatakan, usai meninjau keadaan dan mengecek kebutuhan pengungsi di sejumlah posko, mereka telah memberikan bantuan perdana pada 3 Januari.

“Kami beri bantuan berupa tikar sebanyak 150 buah, masker 1.100, air mineral 30 dos dan telur ayam 30 papan,” kata Marianus.

Ia menambahkan, bantuan lainnya akan diberikan dalam beberapa hari ke depan.

Dari hasil asesmen Caritas, katanya, sejumlah kebutuhan mendesak para pengungsi saat ini adalah makanan siap saji, air bersih, bak penampung air serta bahan pangan seperti beras, mie instan, lauk dan sayur.

“Perlengkapan lainnya seperti peralatan masak, kayu bakar, masker, perlengkapan tidur, pembalut wanita, terpal dan makanan untuk bayi balita juga menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi,” katanya.

Menurut Marianus, paparan abu vulkanik saat ini semakin meluas hingga ke area seputar gunung sejauh kurang lebih 6 kilometer. 

“Kondisi ini menyebabkan jarak pandang maksimal hanya berjarak 400 meter,” katanya.

“Guyuran hujan abu vulkanik ini juga menyebabkan rumah warga, tanaman serta pepohonan dalam radius ini diselimuti abu putih dengan aroma belerang yang menyengat,” tambahnya.

Ia menjelaskan, rumah-rumah warga di dekat gunung itu sepi dengan pintu dan jendela tertutup rapat karena sebagian besar sudah mengungsi ke wilayah yang relatif lebih aman.

Ursula Tewo Watu, 56, warga Desa Boru  mengatakan baru saja menuntaskan makan malam menjelang pengujung tahun ketika tiba-tiba terdengar gemuruh dari arah gunung itu.

“Awalnya saya pikir suara petasan, tetapi bunyinya semakin kuat dan tak lama kami mendengar orang-orang berteriak, ‘Gunung meletus!’” katanya.

Ia mengatakan pada malam itu ia segera mengungsi ke halaman Kantor Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekitar lima kilometer dari rekahan kawah gunung itu.

Sama seperti Ursula, Veronika Kese Boruk dan suaminya, warga Desa Dulipali ikut meninggalkan rumah mereka pada malam itu.

“Kami hanya bawa pakaian yang melekat pada badan,” katanya kepada Floresa.

Ia mengatakan tinggal persis di kaki gunung itu dan karena itu “bisa mati kalau tak mengungsi.”

Aktivitas gunung berapi Lewotobi Laki-laki, Selasa 2 Januari 2024. (Istimewa)

Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat lima kali erupsi sejak aktivitas kegempaannya meningkat pada 12 Desember 2023.

Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi [PVMBG] menetapkan kenaikan status peringatan terhadap aktivitas vulkanik gunung itu dari waspada ke siaga pada 1 Januari.

Hendra “mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi.”

PVMBG juga “melarang aktivitas hingga radius 4 kilometer arah barat laut-utara dan selatan-tenggara dari pusat erupsi.”

Sejumlah maskapai penerbangan telah memutuskan membatalkan penerbangan ke Maumere dan Larantuka, usai kejadian ini.

Dengan ketinggian 1.584 meter, Gunung Lewotobi Laki-laki, yang bersebelahan dengan Lewotobi Perempuan, adalah gugusan gunung api yang memanjang sedaratan Flores.

Flores masuk wilayah Cincin Api (Ring of Fire) Pasifik, tempat pertemuan lempeng benua yang menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik yang tinggi.

Indonesia tercatat memiliki hampir 130 gunung berapi aktif.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA