Paus Fransiskus tiba di Jakarta, Menandai Kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik ke Indonesia Usai Tiga Dekade

Paus Fransiskus menjadi paus ketiga yang mengunjungi Indonesia setelah kunjungan Paus Paulus VI pada Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 1989

Floresa.co – Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus tiba di Jakarta pada hari ini, tujuan pertama dari kunjungan 12 hari ke empat negara Asia-Pasifik.

Kunjungan ini disambut antusias umat Katolik, usai lebih dari tiga dekade lalu terakhir kali dikunjungi paus.

Paus Fransiskus mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 11.30 pagi, di mana pejabat gereja dan pemerintah telah menantinya beberapa jam sebelumnya,

Paus berusia 87 tahun itu, yang menderita penyakit lutut kronis – keluar dari maskapai penerbangan Al Italia sambil duduk di kursi roda.

Dua anak dari panti asuhan di Jakarta yang mengenakan pakaian adat Papua menyambutnya, yang direspons paus dengan senyum sambil menyalami mereka.

Setelahnya paus disalami oleh sejumlah pejabat gereja dan pemerintah.

Beberapa di antaranya adalah Ketua Konferensi Waligereja Indonesia [KWI] Mgr Antonius Subianto Bunjamin; Kardinal Ignatius Suharyo Hardiamotdjo;  Duta Besar Vatikan, Kardinal Piere Pioppo; Duta Besar Indonesia untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono; Menteri Agama, Yaqut Cholil Quomas dan Ketua Panitia Kunjungan Paus, Ignasius Jonan.

Paus meninggalkan bandara dengan mobil Kijang Innova Zenix berwarna putih, menuju Kedutaan Vatikan in Jakarta, di mana dia akan beristirahat.

Ia tidak memiliki acara resmi pada hari kedatangannya dan akan beristirahat hingga tanggal 4 September pagi.

Ia akan memulai hari dengan menghadiri upacara penyambutan resmi pada pukul 9 pagi di Istana Merdeka.

Ia juga akan melakukan pertemuan kehormatan dengan Presiden Joko Widodo selama lima menit di istana kepresidenan, sebelum melanjutkan pertemuan dengan para diplomat dan pejabat negara.

Setelahnya, ia akan menggelar pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Yesus, lalu pertemuan dengan para uskup, imam, diakon seminaris dan ketekis dan dengan kelompok Scolas Occurentes.

Pada 5 September, ia akan mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta untuk pertemuan lintas agama, pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor KWI dan Misa akbar di Stadion Utama Gelora Karno.

Paus akan berada di Indonesia hingga 6 September, lalu menuju Papua Nugini, negara kedua tujuan kunjunggannya, dan selanjutnya ke Timor-Leste dan Singapore. Ia kembali ke Vatikan pada 12 September.

Paus Fransiskus menyapa dari dalam mobil yang membawanya ke Kantor Kedutaan Vatikan di Jakarta pada 3 September 2024. (Panitia Kunjungan Paus Indonesia)

‘Kunjungan Bersejarah’

Ribuan umat Katolik antusias menyaksikan kedatangan paus. Banyak di antaranya yang menyaksikannya lewat internet.

Pantauan Floresa di kanal Youtube KWI yang menyiarkan secara langsung momen kedatangan paus, lebih dari 45 ribu orang yang ikut menonton.

Presiden Joko Widodo menyebut kunjungan ini “sangat bersejarah” yang “sudah direncanakan beberapa tahun yang lalu, tapi tertunda karena pandemi COVID-19.”

“Saya, atas nama rakyat Indonesia, menyambut hangat dan terima kasih atas kunjungan Yang Teramat Mulia Paus Fransiskus ke Indonesia. Selamat datang Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus ke Indonesia,” katanya.

Ia menyatakan, Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama dalam memupuk perdamaian dan persaudaraan serta menjamin kesejahteraan bagi umat manusia.

Sementara itu Azas Tigor Nainggolan, seorang umat Katolik di Paroki St Yoseph Matraman Jakarta berharap kedatangan paus membawa berkat bagi Indonesia.

“Semoga kedatangannya membangun spirit keberpihakan Gereja Indonesia pada sesama, khususnya orang miskin dan menderita serta disingkirkan secara nyata,” katanya.

Sementara itu, mantan wakil presiden, Muhammad Jusuf Kalla menyebut kedatangan Paus Fransiskus merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia.”

“Meski jumlah penduduk Katolik tidak terlalu besar di Indonesia, namun tidak menjadi alasan bagi Indonesia untuk tidak menghormati Paus Fransiskus,” katanya.

Paus Fransiskus menjadi paus ketiga yang mengunjungi Indonesia setelah kunjungan Paus Paulus VI pada Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 1989.

Indonesia dengan populasi 275 juta jiwa memiliki enam agama resmi — Buddha, Katolik, Konghucu, Hindu, Islam, dan Protestan — dan sekitar 200 kepercayaan tradisional.

Sekitar 24 juta penduduk beragama Kristen, termasuk delapan juta umat Katolik. Sementara itu, sekitar 85 persen menganut Islam, menjadikan Indonesia negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA