Floresa.co – Polemik Pantai Pede turut menjadi perhatian para bakal calon kepala daerah yang maju dalam Pilkada Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), termasuk Petrus Pius Salamin.
Kendati tidak tegas menyebut siapa yang berhak mengelolah Pantai Pede, apakah pihak Pemprov NTT atau Pemda Mabar, Salamin mengakui, masyarakat membutuhkan ruang publik.
“Di ruang publik itu kan masyarakat bisa berekreasi, melepaskan kepenatan,” kata pengajar Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya, Jakarta ini.
Menurut Salamin, ruang publik memang tidak memberikan kontribusi finansial yang besar untuk daerah, tapi itu penting untuk memenuhi kebutuhan psikososial masyarakat.
“Kalau kebutuhan ini tidak dipenuhi, berpotensi mendatangkan kerugian ekonomis yang besar,” ujarnya saat berbincang dengan Floresa.co di Jakarta, pekan lalu.
Dosen kelahiran Kampung Nara, Kempo, Kecamatan Sano Nggoang ini yang sudah mengabdi selama 20 tahun di Atma Jaya mengatakan, persoalan Pantai Pede dan kepemilikan tanah di Labuan Bajo menjadi salah satu hal yang perlu dibenahi jika dirinya kelak terpilih sebagai Bupati Mabar.
“Agar semuanya itu diperuntukan untuk kemakmuran rakyat Mabar,” tegasnya.
Salamin sudah menyatakan tekada bulat merebut kursi Bupati Mabar.
Ia mengaku sudah mendekati sejumlah partai politik untuk mendapat dukungan. (ARS/Floresa)