Bukan Hanya Penanganan Darurat, Perlu Solusi Jangka Panjang; Harapan Warga Elar Selatan kepada Pemerintah Manggarai Timur untuk Atasi Longsor yang Terus Berulang

Belum sampai tiga bulan berlalu, longsor kembali melanda lokasi yang sama, melumpuhkan akses 

Floresa co – Warga Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, berharap pemerintah tidak hanya mengambil langkah darurat, tetapi juga jangka panjang untuk mengatasi bencana longsor yang terus berulang sejak Januari. 

Longsor yang terjadi pada 28 Januari hingga beberapa hari setelahnya menutupi seluruh badan jalan di Desa Lewurla, menyebabkan arus lalu lintas di ruas jalan Lewurla-Lempang Paji terhambat total selama tiga pekan. 

Belum genap tiga bulan, pada 12 Maret, longsor kembali terjadi di lokasi yang sama, memperburuk akses warga, termasuk dari kecamatan itu menuju Kecamatan Elar.

Sementara di lokasi lainnya di dekat SDI Kigit, Kelurahan Lempang Paji, longsor menutupi badan jalan pada 5 Februari.

Bukan hanya jalur Lewurla-Lempang Paji, sejumlah titik longsor yang menghambat aktivitas warga juga terjadi di Loseng [Desa Wae Rasan], Kuan dan Liur [Kelurahan Lempang Paji], Lai [Desa Golo Munde] serta Gorong [Kelurahan Tiwu Kondo].

Yohanes Mbotang, warga Desa Wae Rasan yang berbicara kepada Floresa pada 13 Maret berkata, longsor di jalur Lewurla-Lempang Paji membuat warga desa itu dan Kelurahan Lempang Paji bergotong royong melakukan pembersihan.

“Para sopir dan juga tukang ojek ikut dalam kegiatan penggalian tanah longsor, bersama masyarakat Dusun Kigit, Kelurahan Lempang Paji,” katanya.

“Saya yang mengkoordinasikan gotong royong ini hingga jam 9 malam. Kami berusaha agar kendaraan kecil dan roda dua bisa melintas.”Ia mengklaim sudah menyampaikan informasi ini kepada salah satu warga di Kelurahan Lempang Paji, “tetapi hingga kini saya belum tahu bagaimana respons dari Pak Lurah.” 

Yohanes berkata, upaya warga masih terbatas, ”selanjutnya kami serahkan ke pemerintah setempat.” 

Longsor itu, kata dia membuat arus transportasi roda empat dan roda dua lumpuh total.

“Jalur dari Desa Wae Rasan, Kelurahan Lempang Paji, hingga Kelurahan Tiwu Kondo sudah terputus selama sekitar lima hari,” katanya.

Satu-satunya cara bagi masyarakat untuk melintas adalah dengan berjalan kaki, lalu berpindah ke kendaraan yang menunggu di sebelah lokasi longsor.

Sementara itu, Kepala Desa Wae Rasan, Thomas Loma, membenarkan “longsor kali ini sangat parah.” 

“Kami sudah upayakan dengan masyarakat, namun tidak bisa tertolong kalau hanya mengandalkan tenaga manusia karena daerah longsornya sangat luas dan ekstrem,” ujarnya kepada Floresa pada 14 Maret.

“Usulannya hanya bisa dengan alat berat, dan jika berkenan, alat berat tetap siaga dengan operator di lokasi tanah longsor,” lanjutnya 

Selain itu,  “sepanjang jalan menuju Kampung Kaong, Desa Golo Munde, ada tiga titik yang juga terkena longsor.” 

Ia menambahkan, sekitar empat orang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] sudah datang langsung ke lokasi, namun terkendala dana. 

“Belum bisa berbuat banyak, apalagi bupati baru saja dilantik,” katanya menyebut pasangan Andreas Agas-Tarsisius Syukur yang memimpin kabupaten itu untuk periode 2025-2030.

Berbicara kepada Floresa pada 15 Maret, Camat Elar Selatan Herman Agas menyatakan “sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten, dalam hal ini bupati, wakil bupati, Sekda, DPRD, dinas terkait bencana alam, dan dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang [PUPR].”

“Mereka menjawab longsor akan dievakuasi dalam satu atau dua hari ke depan,” katanya.

Herman juga mengaku sudah turun ke lokasi untuk melihat langsung dampak longsor sebelum melanjutkan koordinasi ke tingkat kabupaten. 

Namun, katanya “tindakan konkret tetap berada di tangan Dinas PUPR.”

“Kita tetap membangun komunikasi ke tingkat kabupaten, khususnya dengan PUPR sebagai dinas teknis, supaya dibangun tembok penahan sepanjang ruas jalan yang sering terjadi longsor,” ujarnya.

Selain longsor yang menghubungkan Lewurla-Lempang Paji, Herman juga menyebut ada satu titik longsor lain di Wae Nunur, Kelurahan Lempang Paji, dekat perbatasan dengan Kecamatan Elar.

“Longsor di sana juga besar dan membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas,” katanya.

“Sejak saya menjadi camat, sudah berkali-kali longsor terjadi di jalur ini. Saya sudah berulang kali menyampaikan hal ini ke pemerintah kabupaten, tetapi hingga sekarang belum ada solusi permanen,” tambahnya.

Floresa kembali menghubungi Herman pada 17 Maret untuk menanyakan apakah Pemkab Manggarai Timur sudah turun ke lokasi, ia meminta “konfirmasi langsung ke BPBD Manggarai Timur.”

Sebelumnya, pada 15 Maret, Floresa menghubungi Sekretaris BPBD, Pit Subin, tetapi dia tidak merespons pesan WhatsApp yang dikirimkan. Ia juga tidak merespons saat Floresa kembali menghubunginya pada 17 Maret.

Sementara itu, Paulus Yohanes Yorit Poni, anggota Komisi C DPRD sekaligus Ketua Fraksi PDI Perjuangan, menyatakan pada 19 Maret bahwa “penanganan daruratnya sudah dilakukan, baik menggunakan alat berat maupun gotong royong masyarakat.” 

“Kemarin kami sudah turun bersama dinas teknis,” katanya.

Yohanes Mbotang, warga Desa Wae Rasan, berkata, selain penanganan darurat, warga juga berharap adanya kebijakan jangka panjang, seperti  pembangunan dinding penahan tanah atau perbaikan drainase di sepanjang jalur rawan longsor.

“Jangan sampai setiap musim hujan, kejadian seperti ini terus berulang. Pemerintah harus serius dalam membangun infrastruktur yang lebih aman agar longsor tidak terus menjadi ancaman bagi kami,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Paulus Yohanes Yorit Poni berkata, tentu saja ada penanganan pasca bencana.

“Apakah dengan bronjong atau melebarkan deker yang sudah tersumbat, nanti akan dikaji oleh tim teknis dari BPBD dan PUPR,” katanya, yang menyebut “penanganan pasca bencananya sementara dianalisis” dan  “akan dilakukan saat musim kering agar tidak mubazir.” 

Editor: Anno Susabun

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik mendukung kami, Anda bisa memberi kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

TERKINI

BANYAK DIBACA