Ruteng, Floresa.co – Potensi alam Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sangat mempesona mata para pengunjung, baik manca negara maupun lokal membuat daerah itu menjadi salah satu tempat destinasi wisata dunia.
Aspek pariwisata daerah Manggarai sudah dijadikan master plan pemerintah dalam rangka mengangkat potensi daerah.
Usaha ini berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat Manggarai. Apalagi daerah itu memiliki adat istiadat yang menarik untuk disajikan ke tamu-tamu manca negara.
Misalnya, tarian caci, kahidupan masyarakat yang masih kental dengan kekhasan adat dan lain-lain.
Itulah sedikit ulasan Herman Hemmy dalam seminar nasional yang diadakan PMKRI Cabang Ruteng di Aula Ranaka, Kantor Bupati Manggarai, Rabu (14/5/2014).
Herman merupakan pria asal Manggarai Timur yang sejak tahun 1993 bekerja di Amerika Serikat.
Menurut Mantan Ketua PMKRI Cabang Bandung di era orde baru itu, ada beberapa persyaratan mutlak untuk menjadikan Manggarai sebagai tempat wisata.
“Hal yang perlu diperhatikan untuk memikat mata para pengunjung antara lain aspek kenyamanan, kebersihan, keramah tamahan, aktivitas adat dan schedule yang baik sesuai kemauan para turis,” katanya.
Kenyamanan, tuturnya, merupakan salah satu keinginan turis luar negeri. Tingginya kunjungan wisatawan tergantung pada situasi kenyaman daerah tujuan.
Selain itu, budaya bersih perlu ditingkatkan oleh masyarakat Manggarai dalam menyambut Manggarai sebagai salah destinasi wisata dunia.
Kebersihan objek wisata dan lingkungan yang dilalui wisatawan sangat urgen. Kebersihan objek wisata tentu berkaitan erat dengan sikap warga Manggarai terhadap kebersihan dan penanganan sampah.
Lebih lanjut, kata dia, atraksi budaya kita bisa memikat banyak tamu, jika kita menyusun schedule yang jelas. Misalnya, jika kita mau melakukan ritus-ritus adat serempak diadakan 2 kali dalam setahun.
“Setelah kita menyusun schedule, lalu kita promosikan ke dunia luar lewat website pariwisata. Misalnya, oh!, kalau saya datang bulan 6 tiap tahun berarti di Manggarai ada atraksi adat yang sangat luar biasa. Itu perlu ditahta dan dipersiapkan dengan baik,” tutur Hemmy.
Hal tersebut dibuat dalam rangka menangkap pembangunan pariwisata yang di desain oleh Pemerintah NTT. Kata dia, Pemerintah NTT sudah menyiapkan segitiga emas pariwisata antara lain Timor Leste (Dili) – Indonesia (Kupang) – Australia, Teritorial Utara (Darwin).