Floresa.co – Lagi-lagi Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal NTT mengalami nasib naas di negeri jiran, Malaysia. Roni Pani, nama TKW 27 tahun asal Soe itu, terpaksa kabur karena sering disiksa sang majikan.
Kini dia terlantar di Batam. Karena terkatung-katung di jalanan, oleh warga, wanita berperawakan kurus itu diantar ke Polsek Batamkota, Selasa (27/5) lalu.
Selama 10 bulan menjadi pembantu rumah tangga, Pani mengaku tak pernah digaji oleh majikannya. Ia malahan disiksa.
Dari Malaysia, Roni hanya membawa tas plastik berisi beberapa potong pakaian. Sekujur tubuhnya banyak bekas luka siksaan. Begitu juga luka dikedua tempurung lututnya nampak belum kering. Luka itu, kata ibu beranak tiga itu karena terjatuh dari sepeda motor.
“Waktu kabur (di Malaysia), anak majikan nemukan saya di jalan. Saya dipaksa balik, tapi di atas motor saya melompat,” kata Roni.
Berhasil lolos dari kejaran anak bos majikan, dia menemui beberapa rekan sedaerahnya di Malaysia. Mereka kemudian sepakat keluar dari Malaysia dengan mengambil rute jalur gelap.
“Teman saya yang biaya saya ke Batam. Kami keluar gelap”, katanya.
Pengalaman Roni menjadi catatan buruk bagi masa depan tenaga kerja yang mengadu nasib ke luar negeri.
Fakta tidak digaji bukan pengalaman baru. Padahal, seperti yang dialami Roni, sebelum berangkat, ia diiming-imingi oleh calo TKI akan digaji 700 ringgit setiap bulan.
Ia kini tak memiliki uang sepeser pun. Karena itu, untuk rencana pemulangan ke Soe, korban trafficking ini akan dibantu polisi bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsospam) Kota Batam.