Labuan Bajo, Floresa.co – Tim gabungan dari Kepolisian dan TNI menangkap terduga teroris atas nama Sarfudin ( 24 tahun) di Kampung Bambor, Desa Watu Wangka, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT, Sabtu (18/4/2015).
Diduga terduga teroris bernama Sarfudin, asal Bima, Nusa Tenggara Barat itu, sampai ke Manggarai Barat karena menikah dengan perempuan asal Desa Siru, Kecamatan Lembor.
“Informasinya yang bersangkutan sering berpindah-pindah. Dan terakhir yang bersangkutan berpindah ke wilayah kita karena menikah dengan perempuan dari wilayah Lembor dari sekitar Siru,”ujar Kepala Kepolisian Resort Manggarai Barat AKBP Jules Abraham Abas kepada Floresa.co, Sabtu (18/4/2015) malam.
Jules mengatakan dari pernikahan itulah, ia kemudian menetap. “Dari menikah itulah yang bersangkutan menetap. Baru-baru saja, mungkin baru menikah terus menetap,”ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari Densus 88, Kepolisian Resort Manggarai Barat, Kepolisian Sektror Lembor dan Sanon Nggoang, Koramil Lembor dan Intel Kodim Manggarai menangkap terduga teroris di Kampung Bambor, Desa Watu Wangka, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT, Sabtu (18/4/2015).
Penangkapan terjadi sekitar pukul 16.30 WITA saat Sarfudin hendak melarikan diri ke Labuan Bajo.
Menurut keterangan dari Intel Kodim Manggarai, Egilius Daman aparat sudah melakukan pengintaian sejak seminggu lalu saat Sarfudin masih berada di Desa Siru, Kecamatan Lembor.
Ketika mengetahui ada aparat yang membututinya, pelaku kemudian melariakan diri ke kampung To’e, Desa Wae Jare, Kecamatan Mbeliling. “Terus pelaku melarikan diri menuju kampung Bambor, pelaku naik bis Dewi Putra tujuan Labuan Bajo,”ujarnya.
Tim gabungan kemudian membekuknya di Puar (hutan) Lolo saat pelaku masih berada di dalam bis. Setelah ditangkap pelaku kemudian dibawa ke Kepolisian Resort Manggarai Barat di Labuan Bajo.
Menurut Jules Abaram Abas, Sarfudin merupakan bagian dari kelompok teroris pimpinan Santoso. Sarfudin juga merupakan orang yang menembak Kapolsek Ambalawi, Bima, Nusa Tenggara Barat bernama AKP Abdul Salam pada Agustus 2014 lalu.