Ada Efek Pengadaan Pajero Terhadap Pengusutan Dugaan Korupsi di Matim

 

Pajero
Jenis mobil Pajero yang dibeli Pemda Matim untuk Polres Manggarai.

Floresa.co – Berita terkait pengadaan mobil mewah Pajero untuk Polres Manggarai oleh Pemda Manggarai Timur (Matim) dinilai warga akan berdampak negatif terhadap upaya pengusutan dugaan korupsi 21 miliar yang sudah dilapor ke polisi.

Mikael Akur, warga asal Kampung Sita, Desa Sita, Kecamatan Rana Mese mengaku sangat kecewa dengan Bupati Yoseph Tote yang rela menggelontorkan dana APBD Perubahan 2014 untuk pengadaan mobil seharga 400-an juta rupiah itu. (Baca: DPRD Matim: Mobil Pajero Tidak Dibahas Dalam Rapat APBD Perubahan 2014)

Ia mengatakan, sulit untuk tidak mengaitkan pemberian mobil tersebut dengan penanganan kasus dugaan korupsi 21 miliar dana APBD 2012.

“Hal itu semua akan berdampak pada proses penanganan kasus, khususnya kasus korupsi di Matim”, katanya saat ditemui Floresa.co di kediamannya akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan, seharusnya Polres Manggarai juga tidak perlu minta mobil dari pemerintah Matim.

Hal senada juga disampaikan oleh Egidius Mankul, salah satu tokoh masyarakat Matim.

Ia mempertanyakan dasar pembelian mobil tersebut dan meminta pihak kepolisian untuk segera mengembalikannya ke Pemda Matim.

Hal itu, kata dia, penting agar pengadaan mobil tersebut tidak dipersoalkan terus dan tidak menimbulkan banyak kecurigaan.

“Publik sudah nilai, Polres dapat mobil itu, dampaknya kasus-kasus korupsi di Matim, diduga akan didiamkan. Kalau alasan Polres wilayah kerja yang luas, bentuk saja Polres di Matim”, kata Egidius.

Sebelumnya, Niko Martin, Pegiat Anti Korupsi Matim mengatakan, seharusnya Pemda tidak memberikan mobil itu kepada pihak Polres karena masih banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang belum memiliki mobil dinas. (Baca juga: Sekda Matim Bantah Mobil Pajero Bentuk Gratifikasi)

“Kenapa mobilnya diberikan pihak Polres? Besok, kalau misalnya  pihak Kejaksaan Ruteng mengirim proposal untuk permintaan mobil Pajero, apa Pemda Matim siap mengabulkan lagi?” kata Niko.

“Seharusnya Pemda Matim tidak menganggarkan untuk pengadaan mobil mewah, masih banyak jalan yang tambal sulam yang mesti didanai,” lanjut Niko. (Satria, Kontributor Manggarai Timur)

spot_img

Artikel Terkini