Jumlah Warga di Elar Selatan yang Positif Covid-19 Terus Bertambah

Masih banyak warga yang belum menjalani tes karena terbatasnya persediaan alat untuk rapid test antigen.

Borong, Floresa.co – Jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur terus meningkat, di mana hingga hari ini, Senin, 5 Juli sudah mencapai 123 orang, meningkat dari 100 yang dilaporkan Minggu kemarin.

Mereka tersebar di lima desa, yakni Mosi Ngaran, Langgasai, Wae Rasan, Sangan Kalo dan Nanga Puun.

Jumlah ini diperkirakan masih akan akan bertambah karena masih banyak warga yang belum menjalani tes karena terbatasnya persediaan alat untuk rapid test antigen.

Kepala Puskesmas Runus, Maria Susana mengatakan kepada Floresa.co, mereka akan fokus melakukan rapid tes bagi warga yang memiliki kontak erat dengan warga yang positif.

Untuk di Desa Mosi Ngaran, yang jumlah warga positifnya paling banyak, kata dia, tidak akan dilakukan tes lagi.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah melaporkan masalah kelangkaan alat rapid tes ini ke Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.

“Hari ini rencananya bantuan logistik dari kabupaten dihantar ke Elar Selatan,” katanya, Senin, 5 Juli.

Sementara itu, Kepala Desa Mosi Ngaran, Frumensius Dima mengaku kewalahan untuk memantau warganya yang melakukan isolasi mandiri lantaran seluruh petugas kesehatan dan beberapa aparat desa yang ada di wilayahnya juga terkonfirmasi positif.

“Kami tidak bisa melakukan pengawasan secara intensif bagi warga yang isolasi mandiri karena yang tersisa hanya saya dan sekretaris desa saja,” katanya kepada Floresa.co.

Sebanyak 70 orang warga di Desa Mosi Ngaran diketahui positif berdasarkan hasil tes yang dimulai sejak Sabtu, 3 Juli.

Menurut Frumensius, warga yang positif Covid-19 itu sebelumnya mengikuti acara duka di Lando, salah satu kampung di desanya pada 25 Juni.

Acara tersebut, jelas dia, dihadiri oleh beberapa orang warga dari Kabupaten Ngada yang diduga telah terinfeksi Covid-19.

“Usai mengikuti acara tersebut, hampir semua warga yang hadir mengalami batuk dan demam, sehingga kami menyarankan untuk segera dilakukan tes swab antigen di Puskesmas Runus,” katanya.

Ia menambahkan, seluruh warga desa yang positif itu langsung melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan dari petugas kesehatan dan pemerintah desa.

Sementara itu akses keluar masuk desa ditutup sementara.

“Saat ini ini warga Desa Mosi Ngaran dilarang untuk bepergian ke luar wilayah desa. Warga dari luar desa juga dilarang masuk ke wilayah desa Mosi Ngaran,” katanya.

GABRIN/FLORESA

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini