ReportasePeristiwaSebanyak 300 Kg Kopi Manggarai Disuguhkan dalam Acara Puncak TdF

Sebanyak 300 Kg Kopi Manggarai Disuguhkan dalam Acara Puncak TdF

Labuan Bajo, Floresa.co – Kopi tuk (kopi tumbuk) Manggarai siap menjamu peserta Tour de Flores (TdF) saat tiba di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Mangggarai Barat (Mabar) pada 23 Mei 2016. Kota di ujung barat Pulau Flores ini merupakan titik akhir dari rangkaian acara balap speda itu.

Para peserta tour mengawali perjalanannya dari Larantuka, Flores Timur pada 18 Mei.

”Stok kopi saya sudah siapkan, rencana sebanyak 300 kg,”ujar Wemi Sutarto, warga Manggarai Barat yang menggagas acara festival Cero Kopi, kepada Floresa.co, Selasa 11 Mei kemarin.

Menurutnya, ide menyiapkan kopi khas Manggarai merupakan bentuk promosi hasil bumi yang ada di wilayah Manggarai.

”Bukan hanya potensi pariwisata yang ada di daerah ini, produk pertanian unggulan juga dimiliki. Dengan menyajikan kopi Manggarai diharapkan peserta TdF atau wisatawan yang hadir, bisa merasakan dan membantu menyebarkan informasi terkait potensi yang ada,”ujarnya.

Beruntung idenya untuk menyelipkan festival Cero Kopi dalam event TdF ini diterima oleh Pemda Manggarai Barat.

”Konsep saya,pada puncak TdF,ibu-ibu men-cero (roasting) kopi plus tumbuk serta langsung disajikan bagi tamu yang menghampiri. Yang jelas, alat masak air disiagakan di sekitar tempat cero kopi,”ujarnya.

Meski sudah setuju menyelipkan acara promosi kopi dalam ajang yang baru pertama kali dilakukan ini, namun hingga saat ini kata dia, baik pemerintah maupun panitia TdF belum melakukan koordinasi terkait pelaksaan kegiatan festival kopi ini.

”Mereka hanya menerima gagasan saya dan saya sendiri mampu menyediakan kopi. Tetapi saat ini, soal teknisnya belum ada koordinasi lanjutan.”

Sebelumnya, Sekertris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Rofinus Mbon mengaku pada puncak TdF yang berlangsung di Labuan bajo akan diselenggarakan festival kopi. Peserta Cero Kopi di datangkan dari 10 kecamatan di kabupaten Mabar.

”Rencananya akomodasi transportasi peserta ditanggung panitia.Setiap kecamatan mengutus peserta,rencananya biaya transportasi ditanggung panitia,”ujar Rofinus. (Ferdinand Ambo/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA