ReportasePeristiwaMengenakan Rompi Orange, Dirut PT Sinar 99: Saya Tidak “Berkomen”

Mengenakan Rompi Orange, Dirut PT Sinar 99: Saya Tidak “Berkomen”

Jakarta, Floresa.co – Direktur PT Sinar 99 Permai, Wilhelmus Iwan Ulumbu akhirnya keluar dari gedung KPK setelah diperiksa kurang lebih 6 jam pada Senin, 12 Februari 2018 terkait dugaan suap terhadap Bupati Ngada, Marianus Sae.

Sama seperti MS, Wilhelmus juga keluar dengan mengenakan rompi orange sekitar pukul 23.07 WIB. Ia  juga tidak memberi keterangan apapun terkait masalah yang menimpa mereka.

Awak media coba menggali lebih jauh soal perannya terkait dugaan suap kepada Marianus, namun ia hanya mengucapkan beberapa kata.

“Ceritakan dulu Pak soal penangkapan ini. Ada yang disampaikan kepada masyarakat?” tanya seorang wartawan berkali-kali.

Namun, Wilhelmus menyahut, “Tidak ada.”

“Anda mengakui bahwa pemberian (uang) itu untuk Pilkada ya?” timpal salah seorang wartawan.

Sambil menggelengkan kepala, ia balik menjawab, “Saya tidak berkomen, saya tidak berkomen, saya tidak berkomen,” yang tampaknya berarti tidak mau memberi komentar.

Lalu, ia segera berusaha menerobos hadangan awak media dan memasuki mobil KPK untuk dibawa ke rumah tahanan.

Baca Juga: Penyuap Bupati Ngada Kerap Dapat Jatah Proyek Sejak 2011

Wilhelmus merupakan tersangka yang menyuap Marianus, terkait sejumlah proyek yang dikerjakan di Kabupaten Ngada.

Dalam kasus ini, Wilhelmus diduga memberi suap ke Marianus senilai Rp 4,1 miliar.

Wilhelmus diketahui merupakan salah satu kontraktor di Kabupaten Ngada yang kerap mendapatkan proyek di Kabupaten Ngada sejak 2011.

Selain itu, suap ini juga diduga terkait dengan sejumlah proyek di Pemkab Ngada untuk 2018. Marianus diduga menjanjikan proyek-proyek tersebut dapat digarap Wilhelmus.

Proyek-proyek itu yakni pembangunan jalan Poma Boras senilai Rp 5 miliar, jembatan Boawae Rp 3 miliar, jalan ruas Ranamoeteni Rp 20 miliar, ruas jalan Riominsimarunggela Rp 14 miliar, ruas jalan Tadawaebella senilai Rp 5 miliar, ruas jalan Emerewaibella Rp 5 milair, dan ruas jalan Warbetutarawaja Rp 2 miliar. Nilai total proyek-proyek tersebut yakni Rp 54 miliar.

Yulianus Arrio/ARJ/Floresa

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA