Ruteng, Floresa.co – Bupati Manggarai, Deno Kamelus belum menerima laporan terkait insiden penganiayaan oleh urah Tadong, Kecamatan Langke Rembong, terhadap warganya sendiri.
“Oh ya? Lurah mana itu? Saya belum terima laporan,” tanya Deno ketika diwawancarai floresa.co di Ruteng, Jumat, 22 Juni 2018 siang.
Deno mengaku belum mendapat laporan tentang kejadian yang dinilainya tak pantas dilakukan pemimpin terhadap warganya itu. Ia mengatakan, jika benar melakukan penganiayaan, perbuatan sang Lurah telah merusak citra pemerintah, terutama di tingkat kelurahan tersebut.
Ia bahkan mengancam akan memecat lurah-lurah yang suka main hakim sendiri. “Jika benar (menganiaya warga), saya akan pecat dia,” tegas Deno.
Ia mengatakan selalu mengingatkan agar para lurah menjalankan tugas dengan baik.
“Saya sudah ingatkan bahwa saya lakukan evaluasi setiap bulan. Yang tidak kerja maksimal akan saya ganti. Yang tidak becus, saya nonjobkan,” ujarnya.
Baca Juga: Pukul Warga, Lurah Tadong Dilapor ke Polisi
Sebelumnya, Deno mengaku kesal dengan kinerja sejumlah lurah di Kecamatan Langke Rembong. Kekesalan Deno, salah satunya karena para lurah kurang peduli dengan kondisi kebersihan lingkungan di wilayahnya masing-masing.
“Saya selalu lihat banyak tumpukan sampah di beberapa kelurahan di wilayah ini. Jika mereka terus biarkan maka saya akan ambil sikap,” katanya.
Sebelumnya, pada awal Juni lalu, Valentinus Jangkar (30) korban penganiayaan bersama keluarganya, melapor Lurah Tadong, Tomy Jemahat ke Polres Manggarai karena bertindak main hakim sendiri.
Akibat penganiayaan oleh Lurah Tomy, sekitar lebih dari seminggu korban harus menghabiskan waktunya untuk perawatan. Selain itu, korban juga sejenak menepi dari pekerjaannya sebagai sopir travel.
Ferdinand Ambo/EYS/ARJ/Floresa