NUSANTARAJuara Satu Jual Manusia, Gubernur NTT Diminta Hentikan Pengiriman TKI

Juara Satu Jual Manusia, Gubernur NTT Diminta Hentikan Pengiriman TKI

Gubernur Frans Lebu Raya
Gubernur Frans Lebu Raya

Jakarta, Floresa.co – Kepala Kepolisian Daerah NTT, Brigadir Jenderal Endang Sunjaya beberapa waktu lalu mengatakan, Provinsi NTT menempati urutan pertama dalam kasus perdagangan manusia atau human trafficking.

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) pun telah menerjunkan tim untuk membantu Polda NTT memberantas jaringan mafia perdagangan mansia tersebut. Tapi anehnya, sejauh ini Pemerinta Provinsi NTT belum mengeluarkan kebijakan terkait kondisi tersebut.

“NTT nomor satu perdagangan manusia, masa gubernur NTT diam saja,” ujar Direktur Padma Indonesia Gabriel Goa Sola kepada Floresa.co di Jakarta, Jumat (14/11).

Gabriel meminta Gubernur Frans Lebu Raya untuk terlibat aktif menghentikan kejahatan kemanusiaan tersebut. “Harusnya gubernur melakukan moratorium pengiriman TKI dari NTT,” imbuhnya.

Padma, kata Gabriel juga mendorong hirarki gereja di NTT untuk menyikapi maraknya perdagangan manusia di NTT.

“Statusnya sudah gawat darurat. Kita mendesak gereja se-NTT untuk melakukan sinode khusus tentang human trafficking,” ujarnya.

Berdasaran catatan Padma Indoensia, setidaknya terdapat 22 Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasata (PPPTKIS) yang beroperasi di NTT. “Semuanya cabang dari Jawa,” ujarnya. (PTD/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

TERKINI

BANYAK DIBACA