Fransiskus Ramli, Capim KPK Asal Manggarai Gagal Tes Pembuatan Makalah

Fransiskus Ramli
Fransiskus Ramli

Jakarta, Floresa.co – Langkah Fransiskus Ramli, satu-satunya calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) asal Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipastikan berhenti, setelah ia gagal dalam seleksi pembuatan makalah.

Nama Fransiskus tidak termasuk dalam 48 nama yang dinyatakan lolos oleh Pansel KPK dan diumumkan di situs Kementerian Sekertariat Negara – www.setneg.go.id –  pada Selasa (14/7/2015).

Sebelumnya, nama Fransiskus ramai dibicarakan, setelah  ia lolos tes administrasi pada pekan lalu.

Ia merupakan seorang advokat dan penasehat hukum muda yang kini menetap di Ruteng.

Dari 48 nama yang dinyatakan lolos, saat ini hanya tersisa satu nama dari NTT, yakni Prof. Dr. Drs.Y. Usfunan, S.H., MH dari 4 nama yang lolos tes administrasi, termasuk Akhmad Bumi dan Petrus Selestinus.

Bersama dengan sejumlah nama lainnya, Usfunan akan kembali dihadapkan pada seleksi profile assessment pada 27-28 Juli mendatang di Pusdiklat Kemenkes, Jalan Hang Jebat Raya, Jakarta Selatan.

Ketua Pansel KPK Destry Damayanti mengatakan, proses penilaian makalah capim yang lolos melibatkan 15 penilai independen sejak 9-10 Juli.

Tim penilai ini berasal dari kalangan akademis, praktisi hingga pegiat antikorupsi.

“Ada jaksa juga,” kata Destry dalam jumpa pers di Gedung Setneg, Jalan Veteran, Jakpus, Selasa (14/7/2015).

Setiap makalah peserta dipelototi oleh 3 orang penilai. Nama serta identitas para capim pun sudah ditutup agar para penilai bisa menilai secara objektif.

Dari 48 orang tersebut, 7 di antaranya adalah perempuan. Komposisi profesinya yakni, penegak hukum (hakim, Polri dan Jaksa) 9 orang, Akademisi 8 orang, Korporasi 6 orang, KPK 5 orang, Auditor 4 orang, Advokat 4 orang, CSO 3 orang, Lembaga Negara 4 orang, PNS 3 orang dan lain-lain 3 orang.

Dari komposisi usia, di urutan terbanyak ada pada kurun usia 50-59 tahun. Dari tingkat pendidikan juga yang paling banyak sudah mengenyam titel S2. (Ari D/ARL/Floresa)

Solidaritas untuk Kawan Kami, Mikael Jonaldi

Jonal, salah satu jurnalis Floresa, sedang butuh biaya untuk operasi jantung. Kami mengharapkan solidaritas kawan-kawan untuk ikut membantu Jonal

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA