Peduli Jalan Tani yang Kian Rusak, Warga Manggarai Barat Gotong Royong Perbaiki, Pemilik Usaha Sumbang Material

Lantaran keterbatasan di sana-sini, warga Dusun Golo Karot, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor hanya sanggup memperbaiki 100 meter dari keseluruhan ruas sepanjang lima kilometer

Baca Juga

Floresa.co – Sebuah pikap yang disopiri Siprianus Lutung melintasi jalan tani yang bergeronjal di suatu dusun di Manggarai Barat. 

Lajunya sebentar doyong ke kanan, sebelum tegak lalu kembali condong, kali ini ke sebelah kiri jalan.

Mengangkut material sumbangan seorang pemilik perusahaan, kedatangan pikap disambut warga yang berkumpul di tepi jalan. 

Tak lama suara sekop menyerok pasir susul-menyusul di sekitar pikap. 

Penurunan pasir dari atas pikap menandai permulaan perbaikan jalan tani di Dusun Golo Karot, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor pada 11 Februari.

Warga bergotong royong memperbaiki ruas jalan tani. Mereka memperbaiki 100 meter dari ruas secara keseluruan sekitar lima kilometer. (Dokumentasi Timo Purnama)

“Musim hujan begini, jalan tani rentan rusak terendam genangan,” kata Timo Purnomo, seorang warga Golo Karot soal gotong royong pagi itu.

Jalan tani itu tak dilengkapi got di sisi kanan dan kirinya. Ketiadaan got memicu luapan air dari sawah menggenangi lajur bergeronjalnya nyaris setiap kali hujan menderas.

Bertahun-tahun menunggu, warga tak juga mendapati peningkatan jalan tani itu menjadi lapisan penetrasi [lapen], yang memperparah kondisinya.

Gotong royong diinisiasi secara komunal oleh Kelompok Basis Gereja [KBG] Cinta Damai, Paroki St. Familia Wae Nakeng. 

Selepas Misa yang berakhir sekitar jam 10 pagi, anggotanya beramai-ramai menuju jalan tani sebelum bahu-membahu memperbaikinya.

Timo menyatakan tak ada alasan lain di balik gotong royong itu kecuali “membantu pemerintah merawat jalan tani ini agar petani dapat tetap melaluinya.”

Jalan tani itu secara keseluruhan sepanjang lima kilometer.

Sesuai kemampuan, “kami hanya bisa memperbaiki kurang lebih 100 meter.”

Pendenyut Ekonomi

Jalan tani itu telah puluhan tahun mendenyutkan aktivitas ekonomi warga setempat. 

Selain menjadi jalur pergi-pulang petani yang bersawah di Wae Bangka, ruasnya juga menghubungkan Golo Karot dan beberapa dusun tetangga.

Timo mengatakan material berupa pasir, sirtu dan sisa campuran semen disumbang oleh Charles Barut, pemilik perusahaan penyedia material Wae Wake. 

Meski berasal dari Kampung Malawatar, “Charles dengan senang hati menyumbang material setelah mendengar cerita dari warga.”

Selain memperbaiki jalan tani, warga juga membersihkan selokan agar airnya tak merembes ke badan jalan. 

“Kegiatan ini menindaklanjuti kegiatan tiga bulan lalu,” kata Timo.

Kegiatan yang disebutkannya merujuk gotong royong perbaikan deker yang nyaris jebol di Golo Karot. 

Timo mengatakan “kalau ada rezeki, kami mau beli semen dan pasir lagi agar deker ini tidak hanya bisa berfungsi dengan baik, tetapi juga indah untuk dilihat.”

Warga juga membersihkan selokan air di dekat deker yang sempat mereka perbaiki pada 2 Desember 2023. (Dokumentasi Timo Purnama)

Harapan Warga 

Vinsensius B. Mensa, Ketua KBG Cinta Damai di Paroki St. Familia Wae Nakeng berharap gotong royong bisa dilakukan “secara rutin dan dapat dicontoh warga lainnya.”

Sementara Niko Padur, seorang warga Golo Karot berharap pemerintah bisa “memperhatikan jalan ini sehingga bisa mempermudah petani mengolah sawah.”

Wily Panggal, warga lainnya mengatakan “tentu kami berharap banyak agar jalan ini harus betul-betul diperhatikan karena merupakan jalur ekonomi.” 

Timo mengatakan “kami punya niat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung ke pemerintah.” Tetapi, kata dia, “kami tentu tidak sekadar memberi usulan, melainkan harus ada sesuatu yang terlihat oleh pemerintah.”

“Kami harus menunjukkan mau ambil bagian, walau skalanya kecil,” katanya.

Ia mengaku tidak tahu apakah aparatur kelurahan sudah meninjau jalan tani berikut deker.

“Mungkin [lurah] pernah datang, tetapi belum sempat bertemu dengan kami,” katanya.

Sudahkah Lurah Tinjau Lokasi?

Floresa meminta tanggapan Lurah Tangge, Masni terkait janjinya “meninjau lokasi perbaikan deker” lewat aplikasi percakapan WhatsApp

Ia tidak menjawab belum atau sudah dirinya meninjau lokasi. Ia juga tidak menjelaskan hasil tinjauan itu.

Ia hanya mengatakan “saya akan konfirmasi dengan kepala lingkungannya.”

Sebelumnya, Floresa meminta tanggapan Masni lewat aplikasi percakapan WhatsApp pada 4 Desember. Ia hanya menjawab dirinya “berharap budaya gotong royong warga terus dirawat.” 

Ia juga berjanji akan meninjau lokasi perbaikan deker.

Material berupa pasir, sirtu dan sisa campuran semen diangkut oleh mobil pikap milik seorang warga. (Dokumentasi Timo Purnama)

Masni lalu mengirimkan ketikan berbunyi, “Terima kasih saya ucapkan. Semoga kebersamaan ini kita pupuk terus demi suksesnya pembangunan kita. Proficiat. Nanti kami tinjau di lokasi.”

Berselang beberapa jam kemudian, ia kembali mengirim pesan, “Saya baru tiga bulan menjabat Lurah Tangge. Apa benar warga sudah mengusulkan perbaikan deker [ke pemerintah]? Nanti saya koordinasi dengan kepala seksi atau staf kelurahan [Tangge].”

Editor: Anastasia Ika

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini