Ruteng, Floresa.co – Kemarahan Olga Margaretha sudah sampai di ubun-ubun menghadapi kasus selingkuh yang dilakoni suaminya, seorang polisi di Polres Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia tak kuasa menahan sakit hati pada NS, suaminya yang merupakan Kepala Sentra Polres Manggarai.
Karena itulah, pada Senin pagi (30/6/2014), sekitar pukul 10.30 WITA, Olga datang mengamuk di kompleks pertokoan di Ruteng.
Ia menuju ke Toko Mutiara, milik Irene Kati, janda 5 anak yang diduga kuat merupakan teman selingkuh NS.
Olga datang ke Toko Mutiara, setelah sebelumnya mendapat informasi bahwa NS sedang berada di dalam toko itu. Informasi itu datang dari seseorang yang ditugaskan Olga untuk memata-matai NS.
Olga sempat menunggu di samping toko hingga NS keluar. Namun, lama menunggu suami tercinta, ia pun memutuskan mengamuk.
“Saya melihat ibu itu masuk ke dalam toko dengan marah-marah. Di dalam toko dia berusaha mencakar dan melempar aci (panggilan untuk pemilik toko perempuan) dengan barang dagangan”, kata Kristo, seorang warga yang berada di lokasi saat Olga datang.
“Dia menuding suaminya disembunyikan oleh aci,” lanjutnya.
Amukan Olga tak juga membuat NS keluar dari dalam toko. Niatnya untuk menangkap tangan NS tidak membuahkan hasil.
Di tengah situasi perasaan campur aduk, sejumlah anggota polisi menghampiri Olga dan mengabarkan, suaminya sudah berada di rumah.
Ketika diwawancarai Floresa usai kejadian itu, ia mengatakan, pasti telah terjadi konspirasi agar suaminya itu keluar dari toko melalui pintu belakang.
“Dia pasti kabur lewat pintu belakang. Saya akan adukan perselingkuhan suami saya ke Kapolres,” tegasnya.
Olga mengisahkan, perselingkuhan Irene dengan NS sudah berlangsung sejak awal 2013 lalu.
Suatu hari di bulan Maret 2013, kisahnya, NS dan Irene kedapatan menginap bersama di Hotel Nusantara di Kupang.
“Perselingkuhan di Kupang disaksikan sendiri oleh anak sulung saya sendiri. Dia tak sengaja melihat keduanya masuk hotel,” ujarnya.
Perselingkuhan NS dan Irene, lanjut Olga, makin terbuka selama tahun 2014.
“Beberapa kali saya menyaksikan sendiri suami saya, keluar masuk Toko Mutiara,” urai wanita berdarah Manado ini sambil menitikkan air mata.
“Sakit hati saya sudah tidak tertahankan. Makanya hari ini, begitu saya dikabarkan bahwa suami saya ada di dalam toko, saya langsung labrak,” lanjutnya.
Ia mengenang lagi usia pernikahan mereka yang sudah menginjak 21 tahun dan telah dikaruniai empat orang anak.
Terpisah, Irene membantah tudingan Olga. Ia pun mengaku tidak mengetahui alasan kemarahan Olga Senin kemarin.
“Saya anggap perempuan itu gila, yah saya tidak peduli. Saya usir saja dia dari toko. Perselingkuhan itu tidak benar,” jelas janda lima anak itu.