Kisah-Kisah Inspiratif Tentang Gaspar Ehok

Baca Juga

Peter Hagul juga menceritakan sebagian kiprah almarhum semasa masih aktif di PMKRI. Almarhum menginisiasi pembentuakan majalah SENDI di Yogyakarta.

Saya tidak ingat persis tahunnya. Kalau tidak salah 1973. Mahasiswa yang sebelumnya mendukung Pak Harto mulai merasa kecewa.Ibu Tien membangun Taman Mini. Mahasiswa menganggapnya proyek Mercu Suar. Itulah awal berdirinya SENDI. Pada waktu itu, Pak Gaspar masih sebagai Ketua PMKRI DIY. Ada upaya untuk menyalurkan suara mahasiswa dalam format yang lebih independen. Pak Gaspar bicara dengan Romo Depoortere SJ yang waktu itu moderator PMKRI. Romo sangat mendukung dan tidak pernah mensensor isi koran mingguan itu.

Maka dibentuklah tim redaksi yang dipimpin Ashadi Siregar, dosen komunikasi di Sospol UGM. Masuk dalam daftar redaksi Pak Daniel Dhakidae, Parakitri Simbolon, Gaspar, Aini Khalid, Umbu Landu Paranggi, dan saya. Ada juga kontibutor tetap Affan Gaffar. Ini benar tim campuran agama, suku, dan juga fakultas. Koran itu dicetak di Percetakan Kanisius.

Situasi tanah air terus memanas. Tulisan SENDI sudah mulai merempet ke masalah sensitif di tingkat nasional sampai pada suatu saat ada seorang anggota redaksi memelintir beberapa kalimat dalam mukadimah UUD 45. Hanya dalam waktu dua hari surat pembreidelan keluar dari Menteri Penerangan. Tentu saja kami semua terkejut; tetapi juga lega: akhirnya kami semua terbebas dari pekerjaan tanpa bayar sesenpun.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini