ReportasePeristiwaUtang Rp 1,2 Miliar Terungkap, LKPJ Bupati Tote Pun Diduga Fiktif

Utang Rp 1,2 Miliar Terungkap, LKPJ Bupati Tote Pun Diduga Fiktif

“Menjadi pertanyaan, kemanakah dana ATK yang dialokasikan lewat APBD setiap tahun? Anehnya, dalam LKPJ bupati setiap tahun, dilaporkan bahwa tidak ada utang,” kata Niko.

Menyikapi hal tersebut, ia mendesak para penegak hukum untuk segera mengurus dan mengusut hal ini.

Ke depan, kata Niko, semua pihak harus memperhatikan dan menelaah serius APBD 2016.

“Kita kuatir dana pembayaran utang tersebut diam-diam disisipkan dalam belanja SKPD yang bersangkutan pada pos belanja tidak langsung,” tegasnya.

“Di sini, peran anggota DPRD diperlukan. Aggota DPRD Matim perlu mencermati secara serius LKPJ Bupati TA 2015 yang sebentar lagi akan disampaikan,” tambah Niko.

Ia juga menyatakan keherananan dengan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan NTT yang tidak menemukan persoalan ini dalam Laporan Hasil Pemeriksaan  (LHP) mereka.

“Saya memang ragu dan tidak percaya sama BPK NTT yang sekarang, karena dalam hasil pemeriksaannya selama ini, hal tersebut (utang dengan Toko Kembang) tidak ditemukan,” ujar Niko. (Ardy Abba/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA