Baru Dikerjakan, Proyek Milik Wakil Ketua DPC PDI-P Mabar Sudah Rusak

Labuan Bajo, Floresa.co – Jalan di lingkar Danau Sano Nggoang yang merupakan daerah destinasi wisata, di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mulai rusak. Padahal, jalan ini merupakan salah satu proyek dari APBD 2015 yang diserahterimakan (PHO) pada November 2015 lalu.

Lokasi proyek tepatnya di kampung Nggoang (kawasan lingkar wisata), Desa Sano Nggoang, Kecamatan Sano Nggoang diduga dikerjakan asal jadi. Anggaran untuk proyek ini sebesar Rp 1,4 miliar dari APBD tahun 2014.

Pada bagian pinggir kiri dan kanan sepanjang ruas jalan, tampak aspal sudah terkelupas. Sementara di beberapa titik, aspal sudah tidak kelihatan lagi.

Pantauan Floresa.co,Selasa (25/4/2016) sepanjang jalan tidak memiliki drainase,sehingga di beberapa titik ditemukan beberapa tumpukan batu yang diduga muncul terbawa air hujan.

BACA JUGA:

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Agus Tama mengatakan penanganan kerusakan proyek itu masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Dinas PU, kata dia, akan memerintahkan kontraktor untuk segera memperbaiki.

“Masih masa pemeliharaan, pasti akan diperbaiki,”ujarnya Rabu 27 April 2016.

Tama menduga, kerusakan di pinggir kiri dan kanan jalan, akibat alat berat yang terus melintas di jalan itu.

“Itu pengaruh alat berat, saya yakin itu. Karena saya sudah melihat langsung kondisi jalan itu sangat bagus,”ujarnya.

Proyek ini dikerjakan oleh CV Putra Sano Nggoang. Pemilik perusahaan ini adalah Lamber Landing yang juga Wakil Ketua DPC PDI-Perjuangan Manggarai Barat.

Dikonfirmasi terpisah, Lamber Landing berjanji akan memperbaiki jika masih menjadi tanggung jawabnya.

“PHO-nya bulan November 2015 kali lalu,lama masa pemeliharaan selama 5 bulan,” ujarnya.

Salah satu titik kerusakan di jalan Lingkar Sano Nggoang (Foto:Ferdinand Ambo/Floresa)
Salah satu titik kerusakan di jalan Lingkar Sano Nggoang (Foto:Ferdinand Ambo/Floresa)

Lamber mengatakan karena masih dalam masa pemeliharaan, dirinya akan memperbaiki bila ada yang rusak. Tetapi bila masa pemeliharaan sudah berahkir, maka akan menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Kalau masih masa pemeliharaan, jelas tanggung jawab kontraktor. Tetapi kalu di luar masa itu,kita serahkan ke pemerintah,”tandasnya.

Mantan Anggota DPRD Mabar itu mengatakan selama proses pengerjaan, dirinya sudah berupaya keras mengerjakan proyek dengan baik agar bisa bertahan lama.

“Saya sengaja menyuruh warga di kampung itu untuk mengerjakannya, sehingga bisa menjadi tanggung jawab bersama dalam hal kualitas. Sebab selama pekerjaan berjalan,saya standby (siaga) mengawas,”ujarnya.

Terkait adanaya kerusakan, ia mengatakan belum bisa memastikan penyebabnya.

“Bulan Februari masih cek ke sana. Tapi belakangan ini saya tidak tau lagi kondisinya,”ujarnya.

Dia mengakui pagu anggaran proyek itu sebesar Rp 1,4 miliar. Dari jumlah tersebut sekitar 20 meter diplotkan untuk membangun drainase.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Mabar, Darius Anggkur berjanji memanggil Lamber Landing agar segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.

“Jabatan dia selaku Wakil Ketua PDI-P,selaku ketua saya akan panggil beliau,”ujar Darius. (Ferdinand Ambo/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA