Terungkap Alasan Puskesmas Borong Rujuk Bayi ke RSUD Ruteng dan Akhirnya Meninggal

Borong, Floresa.co – Seorang bayi asal Golo Lada- Borong Kabupaten Manggarai Timur meninggal dunia pada 21 Oktober 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah dr Ben Mboi Ruteng.

Bayi laki-laki itu lahir di Puskesmas Borong sehari sebelumnya sekitar pukul 9.30 Wita dengan berat 3,4 kilogram.

Menurut keterangan pihak keluarga, secara kasat mata bayi tampak sehat. Namun, tiba-tiba pada malam hari sekitar pukul 23.00 Wita bayi itu dipasang oksigen.

(Baca:Diduga Karena Kelalaian Puskesmas Borong, Bayi Baru Lahir Meninggal)

Lalu, sekitar pukul 00.00 Wita malam tersebut, petugas medis merujuk bayi tersebut ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng. Tiba di Ruteng jam 02.00 Wita.

Di RSUD Ruteng, bayi itu sempat dirawat di inkubator. Namun, pukul 06.45 Wita bayi itu meninggal dunia.

Pihak keluarga pun menuding petugas medis di Puskesmas Borong telah lalai menangani bayi tersebut.

Kepala Puskesmas Borong, dr.Maria Yohanesta Sarnis menolak tudingan itu.

Dokter Maria pun mengungkapkan alasan  bayi itu dirujuk ke RSUD dr Ben Mboi. Ia mengatakan bayi itu dirujuk malam-maam karena di Puksesmas Borong terjadi kekurangan oksigen.

“Begini pak, karena ketersediaan oksigen kan terbatas selama diberi oksigen satu jam. Sementara oksigennya habis pada saat ini. Lalu esok hari baru oksigennya diambil” ujarnya kepada Floresa.co Rabu, 26 Oktober 2016 siang.

Celakanya, bila terjadi kekurangan oksigen, maka pihak Puskesmas harus mengambil di Ruteng, ibu kota kabupaten Manggarai.

Menurut dr Maria pihaknya selalu menyediakan sejumlah tabungan oksigen, namun pada saat bayi asal Golo Lada itu dilahirkan oksigen di Puskesmas Borong habis.

“Oksigennya tinggal beberapa liter saja. Namun tidak cukup kalau bayi itu bertahan di Puskesmas Borong. Sehingga kita lansung melakukan rujukan ke RSUD Ruteng” jelasnya.

Ia menambahkan kendala Puskesmas Borong selama ini adalah ketersediaan oksigen. Pihaknya harus pergi ke Ruteng untuk mengambil tabung oksigen. (Ronald Tarsan/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA