Labuan Bajo, Floresa.co – Jalur yang menghubungkan Kecamatan Boleng dengan kota Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, NTT masih terputus, akibat longsor.
Belum ada upaya dari pemerintah baik pemerintah Kabupaten Manggarai Barat maupun provinsi NTT untuk mengatasi persoalan yang terjadi sejak dua pekan lalu itu.
“Sudah dua minggu kami kesulitan pergi ke Labuan Bajo. Akibatnya harga barang naik,” kata Antonius, warga Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, seperti dikutip dari metrotvnews.com.
Menurut Antonius, warga Boleng biasa melintasi jalur itu untuk sejumlah keperluan ke Labuan Bajo. Misalnya berbelanja kebutuhan pokok.
BACA: Pemda Mabar Didesak Segera Tangani Bencana di Boleng
Akibat terputusnya jalur penghubung tersebut, harga sejumlah kebutuhan pokok di Boleng pun melambung.
Harga gula pasir di pasar di Boleng, misalnya, naik dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Longsor telah mengakibatnya badan jalan terbelah. Jalan ambles ke tebing. Kendaraan roda empat tak bisa melintas. Hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas.
“Itupun harus berhati-hati agar tak masuk jurang,” lanjut Antonius.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT, Tini Tadeus, mengatakan tengah berkoordinasi dengan instansi terkait mengatasi masalah itu. Apalagi, katanya, jalur itu merupakan jalan provinsi.
“Tapi masalah itu belum dapat diatasi karena beberapa lokasi lain juga longsor,” ungkap Tini. (metrotvnews.com/PTD/Floresa)