Labuan Bajo, Floresa.co – Masih ingat peristiwa berdarah di Menjerite Desa Tanjung Boleng Kecamatan Boleng Manggarai Barat?
Peristiwa naas yang menyebabkan Donatus Jehurut dan Alosius, dua warga asal Kusu Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai tewas bersimbah darah itu terjadi pada Senin 16 Januari 2017.
Kedua korban dipekerjakan oleh Robert, warga asal Australia untuk menjaga proses pengerjaan lahan yang diklaim sebagai miliknya.
Polisi memang telah menetapakan 9 orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
Tetapi keluarga korban belum puas. Sebab, dua orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan hingga saat ini belum ditangkap.
Keluarga juga mencurigai ada aktor intelekutual yang menjadi otak pembunuhan tersebut.
Karena itu, pada Selasa 25 April 2017 siang, sejumlah keluarga korban mendatangi Polres Manggarai Barat di Labuan Bajo untuk menanyakan perkembangan pengusutan kasus ini.
Seperti dilansir laman Voxntt, enam keluarga korban Donatus Jeharut dari Kusu mendatangi Polres Manggarai Barat.
Mereka adalah Basilus Ndou, Ansel Garu,Tadeus Harus,Domisius Jehabun, Agustinus Urut dan Kalikstus Mulut.
Keluarga korban ini sempat bertemu dengan Kapolres Manggarai Barat AKBP Supiyanto di ruang kerjanya. Lalu, kemudian diarahkan untuk bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Mabar, AKP Alfred Banjar Nahor.
Basilus Ndou, salah satu keluarga korban usai berdialog dengan Kasat Reskrim kepada wartawan mengaku pihaknya sudah tiga kali mendatangi Polres Manggarai Barat untuk menanyakan perkembangan pengusutan kasus pembunuhan Donatus dan Alosius.
Sebelumnya pada Februari dan Maret lalu mereka juga telah datang dengan agenda yang sama.
Pihak keluarga meminta agar polisi segera menangkap pelaku pembunuhan dan aktor inteletual peristiwa berdarah itu.
“Ini yang ketiga kalinya kami datang di Polres, tapi jawaban dari kepolisian masih sama yakni masih mencari pelaku utama pembunuhan,”ujar Basilus.
Menurut Basilius dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih sejam, Kasat Reskrim mengakui ada dua orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Namun, keduanya hingga kini masih buron alias belum ditangkap.
“Polisi minta kami, jika menemukan pelaku pembuhuna itu, agar diberitahukan kepada Polisi dan tidak boleh melakukan tindakan apa-apa, agar tidak menimbulkan perstiwa lain lagi,”ujar Basilus.
Menurut Basilius, jawaban polisi baik pada pertemuan hari ini maupun pada dua pertemuan sebelumnya tidak jauh beda yaitu masih mencari pelaku.
Ia pun mengatakan akan kembali mendatangai Polres Manggarai Barat dengan jumlah anggota keluarga yang lebih banyak bila tidak ada perkembangan dalam pencarian pelaku.
“Kami ingin Polisi segera menangkap dua pelaku utama pembunuhan dan menangkap aktor yang menyuruh dua orang itu melakukan pembunuhan. Itu saja tuntutan kami,”ujarnya.
Kapolres Manggarai Barat, AKBP Supiyanto mengakui dua pelaku pembuhan hingga saat ini masih buron.
BACA: 9 Orang Jadi Tersangka Pembunuhan di Menjerite
Supiyanto juga mengakui ada kesamaan persepsi antara keluarga korban dan kepolisian bahwa ada aktor intelektual dibalik peristiwa berdarah itu.
Aktor intelektual pembunuhan, kata dia baru akan diketahui bila dua pelaku pembunuhan yang buron itu berhasil diringkus.
“Kami intinya secepat mungkin menangkap pelaku pembunuhan itu, tetapi mencari orang pasti tidak semudah yang dipikirkan,” tandas Supiyanto. (PTD/Floresa)