Puluhan Tahun, Jalan Macang Pacar-Labuan Bajo Rusak Parah

Jalan Macang Pacar-Labuan Bajo, bertahun-tahun tidak diperhatikan pemerintah. (Foto: dok Floresa)
Jalan Macang Pacar-Labuan Bajo, bertahun-tahun tidak diperhatikan pemerintah. (Foto: dok Floresa)

Floresa.co – Kondisi jalan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang menghubungkan Kecamatan Macang Pacardan kota Labuan Bajomasih rusak parah, setelah berpuluh-puluh tahun tidak mendapat perhatian pemerintah.

Valentinus, salah watu warga di Kampung Pacar, Desa Pacar mengatakan kepada Floresa.co, Jumat (7/11/2014), hal ini membuat warga kesulitan untuk pergi ke Labuan Bajo,yang merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.

Ia menuturkan, pembangunan jalan Macang Pacar menuju Labuan Bajo dilakukan saat kecamatan ini masih menjadi bagian dari Kabupaten Manggarai beberapa tahun silam.

“Namun perubahan kondisi jalan tak kunjung terlihat setelah pemekaran di mana kami masuk wilayahKabupaten Manggarai Barat tahun 2004 lalu”, kata Valentinus.

Akses aktif kendaraan melalui jalur ini dimulai tahun 2007, setelah sebelumnya tidak terlalu banyak kendaran yang memilih lewat jalur ini. Hal ini dilakukan mengingat jalur alternatif melalui Cancar, Kabupaten Manggarai justru lebih jauh dan ongkos untuk kendaraan umum lebih mahal.

Kata Valentinus, selain kondisi jalan yang rusak parah, jumlah kendaraan umum yang beroperasi juga terhitung minim, hanya sekitar 5 kendaraan.

“Pengusaha jasa kendaraan umumnya tidak berani mengoperasikan kendaraannya melalui jalur ini,” jelasnya.

Kondisi ini membuat warga akhirnya lebih memilih pergi ke Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai untuk menjual hasil pertanian dan membeli barang kebutuhan, mengingat mereka menghabiskan waktu lebih sedikit.

“Lama perjalanan dari Macang Pacar menuju Labuan Bajo kurang lebih 6 jam pada musim kering, kalau musim hujan bisa mencapai 8-10 jam perjalanan”, katanya.

“Sedangkan perjalanan menuju Ruteng ibukota kabupaten Manggarai hanya berkisar 3 jam lebih, karena itu kami lebih memilih menjual atau membeli barang di Ruteng daripada di Labuan Bajo” lanjut Valentinus.

Dia pun menjelaskan, perbaikan memang selalu dilakukan oleh pemerintah daerah Manggarai Barat, bahkan perbaikan jalan masih dilakukan sampai saat ini, namun perbaikannya setengah-setengah.

Misalnya, kata dia, di daerah Herang kecamatan Macang Pacar, perbaikan jalan hanya satu kilo meter lebih. Begitupun di daerah Lando, Kecamatan Boleng, perbaikan jalan hanya sekitar 5 kilo meter, selebihnya masih rusak parah.

“Namun umur jalan-jalan yang diperbaiki tersebut hanya satu tahun. Tahun berikutnya rusak kembali karena lapisan aspalnya sangat tipis,” imbuhnya.

Jalur ini, kata Valentinus, sangat penting untuk diperbaiki karena menghubungkan ibukota dengan tiga kecamatan besar di bagian utara yaitu Kecamatan Boleng, Macang Pacar dan Kuwus.

Namun, jelasnya, pemerintah Manggarai Barat sepertinya menutup mata terhadap kondisi ini.

“Hal ini terlihat dengan kondisi jalan yang masih parah dari tahun ke tahun, padahal pergantian kepala daerah sudah terhitung dua kali sejak dilakukannya pemekaran kabupaten.” (BIV/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA