Maumere, Floresa.co – Pihak Palang Merah Indonesia (PMI) menanam 1.000 anakan pohon waru gunung, jati dan mahoni di Bukit Babarlian dan Bukit Keredetun, Desa Bangkoor, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka – Flores, NTT, Rabu (28/1/2015) pagi.
Penanaman anakan pohon tersebut merupakan bagian dari upaya menghijaukan lahan kritis serta memperluas daerah resapan air.
Servandus C.Paji Pesa, Koordinator Lapangan Program Palang Merah mentarakan, penghijauan merupakah langkah penting untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan.
“Langkah ini akan berdampak pada menurunnya luas lahan kritis dan bertambahnya daya dukung daerah resapan air,“ katanya kepada Floresa.co saat ditemui usai kegiatan ini.
Penanaman 1.000 anakan pohon ini diikuti oleh ratusan warga desa Bangkoor yang terdiri dari unsur Kelompok Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT), anak PMR Mula dari SD Nangamerah, aparat desa serta Relawan PMI Sikka dari Maumere.
Menurut Servandus, kegiatan ini merupakan satu rangkaian dari program Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) sebagai upaya nyata untuk mengurangi resiko banjir dan tanah longsor di Desa Bangkoor.
Dalam aksi penanaman ini, masyarakat dalam hal ini SIBAT sebagai kelompok siaga binaan PMI secara sukarela mempersiapkan seribu anakan pohon yang berasal dari hasil persemaian anakan pohon di lahan mereka sendiri.
“Warga sudah semakin sadar dengan kondisi rawan bencana di desanya sehingga berinisiatif melakukan penanaman,“ ungkap Servandus.
Klemens Riwu, salah seorang warga yang ikut serta dalam kegiatan ini mengaku senang dan berterimakasih atas campur tangan PMI dalam menumbuhkan perilaku sadar warga terhadap ancaman bencana terutama untuk Desa Bangkoor yaitu ancaman banjir dan tanah longsor. (Mario Sina, Kotributor di Maumere)