Pria di Manggarai Timur Diduga Perkosa Gadis di Bawah Umur: Sempat Janji Nikahi, Lalu Klaim Sudah Punya Istri Lain

Kasus ini semula diurus secara adat, namun terduga pelaku mengingkari janjinya,  lalu diadukan ke polisi

Floresa.co   Orang tua di Kabupaten Manggarai  Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan seorang pria yang diduga memperkosa putri mereka yang masih di bawah umur dan ingkar janji untuk memperistrinya.

Salah seorang keluarga terduga korban yang berbicara dengan Floresa berkata mereka melaporkan pria itu dengan tuduhan pemerkosaan anak di bawah umur karena gadis itu masih berusia 16 tahun.

Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto mengonfirmasi kepada Floresa pada 8 April sudah menerima laporan itu.

Ia berkata orang tua gadis itu melaporkan terduga pelaku, YS, 19 tahun, pada 3 April.

Dugaan pemerkosaan, katanya, terjadi saat acara penutupan kampanye Pemilu pada 10 Februari di sebuah desa di Kecamatan Lamba Leda Selatan.

YS mengajak terduga korban jalan kaki, yang tanpa menaruh curiga mengiyakannya, kata Suryanto.

Namun, kata dia, “YS memaksa korban untuk melakukan hubungan badan saat tiba di suatu kebun, tak jauh dari lokasi kampanye.”

Suryanto berkata, terduga korban berupaya menolak ajakan YS, namun tidak berdaya karena diancam.

Usai kejadian itu terduga korban memberitahu orang tuanya,  yang kemudian mendatangi rumah YS meminta pertanggungjawaban, katanya.

“Orang tua YS kemudian mendatangi rumah korban membawa uang Rp800 ribu dan dua ekor ayam,” tambah Suryanto.

Ia berkata YS juga bersedia menjadikan terduga korban sebagai istrinya.

Atas kesepakatan itu, kata  dia, terduga korban diantar orang tuanya ke rumah YS untuk hidup bersama sebagai suami istri.

Ia mengatakan selama hidup bersama, terduga korban mengadukan ke orang tuanya  perlakuan YS yang kerap tidak memperhatikannya.

Pada Maret, kata dia, YS pergi ke Labuan Bajo, mengaku untuk mencari kerja. 

Namun, kata dia, YS kemudian mengirim pesan kepada  terduga korban, memberitahu bahwa ia sudah beristri yang tengah hamil.

Ia menambahkan, hal itu membuat keluarga terduga korban merasa tertipu dan memutuskan menempuh proses adat, meminta YS wajib membayar denda adat.

Kedua keluarga, kata dia, tidak menemukan kesepakatan dalam proses itu, membuat terduga korban bersama orang tuanya melaporkan kasus ini ke polisi, kata Suryanto.

Kekerasan Seksual Kian Marak di Manggarai Timur

Pelaporan kasus ini terjadi sehari setelah orang tua lain di Manggarai Timur melaporkan  empat pria yang diduga memperkosa anak mereka, seorang penyandang tunawicara.

Kasus ini juga terjadi di Kecamatan Lamba Leda Selatan.

Suryanto berkata sedang melengkapi berkas dua kasus ini dan berjanji menanganinya secara profesional.

Apalagi, kata dia, terkait dugaan pemerkosaan terhadap perempuan tunawicara yang dalam waktu dekat statusnya segera naik ke tingkat penyidikan. 

Ia menargetkan penetapan tersangka usai libur Lebaran.

Manggarai Timur mencatat enam kasus terkait kekerasan seksual pada awal tahun ini, dengan korban umumnya anak di bawah umur.

Bahkan, dalam satu kasus di Kecamatan Elar Selatan, seorang ayah memperkosa putri kandungnya.

Linda Tagie, seorang aktivis perempuan di NTT berkata, fenomena ini patut menjadi evaluasi  pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.

Pemerintah daerah, kata dia, mesti mengevaluasi diri, terutama soal langkah-langkah yang telah dilakukan dalam upaya pemenuhan hak asasi perempuan.

Ia berharap pemerintah  tidak sebatas sampai pada jargon program semata, tetapi pada langkah konkret pemenuhan hak perempuan, seperti mendapatkan perlindungan dari berbagai ancaman serta hak mendapatkan pemulihan psikologis dan perawatan medis jika menjadi korban.

Selain itu, ia juga menyoroti kinerja penegak hukum, yang seharusnya bekerja maksimal agar bisa menekan keberulangan kasus.

Tingginya angka kekerasan seksual, kata dia, salah satunya adalah dampak dari lemahnya penegakan hukum.

Editor: Ryan Dagur

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA