Pemimpin Redaksi Floresa Ditangkap Aparat Saat Meliput Aksi Warga Poco Leok Menolak Proyek Geotermal

Penangkapan terjadi pada 2 Oktober saat hendak meliput di Poco Leok

Floresa.co – Floresa mendapat informasi dari sejumlah warga Poco Leok di Kabupaten Manggarai yang sedang unjuk rasa menolak proyek geotermal bahwa Herry Kabut, Pemimpin Redaksi Floresa ditangkap oleh aparat pada 2 Oktober saat sedang meliput.

Hingga pukul 15.00 Wita saat laporan ini dipublikasi, ia masih di dalam mobil aparat, bersama beberapa warga Poco Leok lain yang juga ikut ditangkap.

Floresa belum bisa memverifikasi jumlah warga yang ditangkap.

Herry ke Poco Leok pada 2 Oktober untuk meliput aksi protes warga yang sejak kemarin berhadap-hadapan dengan pemerintah dan PT PLN menentang upaya pematokan lahan proyek geotermal.

Upaya pematokan itu dikawal aparat gabungan polisi, TNI dan Satpol PP.

Seorang warga berkata kepada Floresa bahwa saat tiba di lokasi, Herry tiba-tiba ditarik oleh aparat.

“Ia dipukul saat dibawa paksa ke dalam mobil,” kata warga itu.

Ia menjelaskan, sejumlah warga berusaha mengambil video dan foto saat penangkapan terjadi, “namun dihalau aparat.”

Hingga saat ini, tim Floresa belum bisa berkomunikasi dengan Herry.

Proyek geotermal Poco Leok merupakan perluasan dari PLTP Ulumbu yang sudah beroperasi lebih dari satu dekade lalu dan berada sekitar tiga kilometer arah barat Poco Leok.

Proyek ini bagian dari proyek strategis nasional di Flores,yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN 2021-2030.

Warga Poco Leok, yang mencakup 14 kampung adat di Kecamatan Satar Mese terus menentang proyek ini yang didanai Bank Kreditanstalt für Wiederaufbau [KfW] dari Jerman.

Floresa telah secara aktif melapor perkembangan upaya meloloskan proyek ini.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA